Tanah Longsor Ancam Enam Rumah di Sampara, Penghuninya Terpaksa Mengungsi

Seorang warga memperhatikan rumahnya yang terancam longsor. (Foto Onno)

Kendari, Inilahsultra.com – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Konawe dua hari kemarin, menyebabkan bencana tanah longsor di Kelurahan Raoa Kecamatan Sampara.

Akibat longsor itu, lima dari enam rumah ditinggal penghuninya dan memilih mengungsi di tempat yang lebih aman karena rumah mereka terancam ambruk.

Hamsah (62), warga setempat mengatakan, kejadian seperti ini sudah satu tahun yang lalu. Setiap hujan tiba, air kali Pohara selalu meluap. Bahkan luapan air itu, sampai ke jalan sehingga sebelah jalan penghubung Sampara-Kendari ikut ambruk.

-Advertisement-

“Sejauh ini penanganan serius dari pemerintah belum ada, mereka hanya datang lihat-lihat dan menancapkan kayu sebagai tiang penyangga dan menimbun. Namun cara itu tidak membuahkan hasil,” ungkap kepada Inilahsultra.com saat ditemui di lokasi, Kamis 20 Desember 2018.

Menurutnya, alangkah bagusnya pemerintah membeton tepi kali agar warga yang tinggal di sekitarnya aman.

Warga lainnya, Halim (64) mengaku, tahun 2016 lalu rumahnya pernah terbawa oleh derasnya air kali itu dan satu rumah batu ikut ambruk dan hanyut. Pemerintah yang datang di sini hanya meninjau saja, tidak ada solusi atau penyelesaian terbaik sampai hari ini.

“Setiap pihak pemerintah hanya datang lihat-lihat saja, rumahku habis akibat longsor itu,” kesalnya.

Di tempat terpisah, pengawas lapangan, Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Safei menuturkan, sebelumnya sudah ditangani dan sudah sering dilakukan penimbunan, namun tanah timbunan turun dan kembali amblas. Terakhir melakukan penimbunan pada November kemarin.

“Entah pengaruh apa, saya tidak tahu,” ungkapnya.

Menurut dia, kemungkinan itu terjadi karena adanya sejumlah penambangan pasir yang ada di sekitar kali Pohara.

“Terkait ini, kita sudah melaporkan kepada pimpinan dan kesimpulannya sejauh ini kita hanya melakukan penanganan dengan penimbunan,” tuturnya.

Lanjutnya, langkah itu dilakukan untuk sementara waktu karena tidak lama lagi akan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Ke depannya akan diusulkan proyek tersebut jika dananya sudah ada baru akan dikerja secara menyeluruh.

“Tentu ini butuh biaya besar karena akan dipasangkan tiang pancang,” tutupnya.

Penulis : Onno
Editor : La Ode Pandi Sartiman

Facebook Comments