
Kendari, Inilahsultra.com – Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menegaskan kebijakan pergantian pejabat menjadi hak prerogatif dirinya. Sebagai leader ia butuh tim kerja birokrasi yang solid.
Inilah mengapa ia perlu melakukan penyegaran di tubuh birokrasi agar agenda kerja yang telah dicanangkan duet AMAN berjalan maksimal sesuai target.
Sayang, kebijakan tersebut berbuntut panjang. Itu setelah Lukman Abunawas vulgar menyebut rotasi puluhan pejabat Pemprov Sultra dilakukan Ali Mazi tanpa koordinasi ke dirinya sebagai Wakil Gubernur Sultra.
Terlebih lagi tak diundang saat gelaran pelantikan berlangsung. Bupati Konawe dua periode itu pun meradang.
Menanggapi hal tersebut, Ali Mazi tegas menyatakan tak semestinya Lukman Abunawas bereaksi keras.
Meski Lukman dilantik menjadi rekan duet selama lima tahun memimpin Sultra, Ali Mazi tegas menyatakan ada batasan dimana Wagub tak bisa mengintervensi jauh kebijakan seorang gubernur.
Lagi pula, tak ada aturan yang dilanggarnya saat melakukan rotasi terhadap puluhan pejabat Pemprov Sultra lalu.
“Kalau ada dua matahari itu kiamat namanya. Hanya ada satu matahari. Bisa kacau nanti,” ungkap Ali Mazi.
Bagaimana pun, kata dia, gubernur akan selalu sasaran empuk dan tokoh sentral yang bertanggungjawab jika terjadi ketidakberesan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
“Giliran ada kesalahan semua pasti lari. Nah, kita ini yang pasti bertanggung jawab. Disalahkan. Bantu saya kerja. Jalankan tugas dengan baik. Jangan terlalu terpengaruh medsos. Saya ganti nanti,” wanti Ali Mazi di hadapan ratusan pegawai yang turut hadir pada peresmian gedung baru BKPSDM Sultra.
Penulis : Siti Marlina
Editor : La Ode Pandi Sartiman