Permandian Mata Air Topa yang Sejuk Makin Ramai Dikunjungi Wisatawan

Permandian Mata Air Topa yang semakin ramai dikunjungi wisatawan.
Bacakan

Raha, Inilahsultra.com-Permandian Topa Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna (Sulawesi Tenggara) menyimpan kesejukan tersendiri di balik airnya berada di bawah pohon beringin.

-Advertisement-

Mata Air Topa muncul dan menyembur ke permukaan tanah tepat di bawah pohon beringin besar. Airnya pun mengalir menuju ke laut, sehingga permandian ini begitu jernih.

Permandian ini mudah di jangkau oleh wisatawan. Tempatnya begitu strategis berada di pesisir Desa Labone, letaknya pun hanya sekitar 40 meter dari jalan Poros Raha-Tampo. Dari Kota Raha hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit sampai di tempat obyek wisata ini, karena jaraknya sekitar 15 kilometer dari Kota Raha.

Sebelumnya, permandian ini cukup sederhana. Namun, dengan adanya dana desa, pemerintah desa setempat melakukan perubahan dengan membenahi permandian ini. Di sekeliling mata air Topa ini sudah ditanggul.

Saat ini permandian Topa menjadi permandian favorit. Permandian ini juga sudah banyak dikenal seantero Kabupaten Muna.

Meski tak banyak wahana yang disajikan oleh pengelola, hanya berupa ban dalam mobil sebagai pelampung, tapi permandian ini tak sepih pengunjung. Apalagi jika akhir pekan, masyarakat Muna tak sedikit menjadikan destinasi wisata ini sebagai pilihan untuk beresfresing dengan menikmati air yang cukup payau.

Jika pengunjung memiliki adrenalin tinggi, bisa melakukan aksi lompat dari pohon beringin dengan ketinggian sekira 8 meter, dengan kedalaman air kurang lebih 4 meter.

Salah satu wisatawan dari Kota Raha, Andi mengungkapkan, ia tak pernah bosan mengunjungi permandian Topa. Airnya yang payau dan terasa dingin sekali menjadi daya tarik tersendiri

“Airnya payau, tempatnya jugasangat sejuk. Keluarga yang diajak ke sini aman karena telah dikelilingi bendungan,” katanya.

Wisatawanpun tak perlu merogoh kocek jika hendak menikmati permandian ini. Tidak ada biaya masuk atau pungutan lainnya.

Dengan semakin ramainya permandian ini berdampak pada perekonomian warga setempat. Tak sedikit yang berjualan di area permandian itu.

Apabila pengunjung ramai, mereka bisa meraup omset Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu perhari.

“Kalau ramai pengunjung, jualan kami bisa laris manis,” ujar salah seorang penjual yang tak menyebutkan namanya.

Mata air Topa ini tidak hanya dijadikan area wisata, tapi sebagian warga sekitar digunakan untuk mandi dan juga mencuci pakaian.

Reporter : Iman

Facebook Comments