
Kendari, Inilahsultra.com – Ketidakhadiran Bupati Konawe, Kery Saiful konggoasa tidak hadir saat peresmian smelter di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Senin 26 Februari 2019 kemarin ternyata punya alasan tersendiri.
Ia mengaku, kecewa dengan perusahaan milik pengusaha Tiongkok tersebut.
“Saya ada undangan kemarin, tapi saya bilang saya tidak akan datang,” kata Kery kepada Inilahsultra.com, usai pembukaan kegiatan TMMD 104, Selasa 26 Februari 2019.
Ia mengaku, banyak hal yang tidak sesuai dengan perasaan atau nuraninya untuk menghadiri peresmian smelter itu. Namun, alasan yang paling krusial terkait bagaimana pendapatan daerah saat ini.
Sejak PT VDNI berdiri di Kabupaten Konawe sejak enam tahun silam, sampai saat ini tidak memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah.
Padahal, kata dia, pemerintah setempat sudah memberikan ruang kepada PT VDNI untuk berinvestasi.
“Saya kecewa dan saya katakan ini tidak sembunyi-sembunyi,” tegasnya.
Kery pun mengutip Undang-Undang 1945 Pasal 33 bahwa hasil bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai Negara untuk kemakuran bangsa.
“Dalam arti dikuasai oleh negara, ada ketentuan-ketentuan negara. Ya, salah satunya kewajiban mereka kepada negara,” ucapnya.
Menurutnya, hadirnya PT VDNI di Morosi bisa menjadi masa depan Indonesia dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara.
“Mudah-mudahan ke depannya PT VDNI bisa berubah,” pungkasnya.
Penulis : Onno