Sultra Ekspor 80 Ton Kakao ke Belanda melalui New Port Bungkutoko

Ekspor kakao ke Belanda sekitar 80 ton melalui New Port Bungku Toko.

Kendari, Inilahsultra.com – PT Kalla Kakao Industri baru saja mengekspor 80 ton kakao ke Belanda.

Pelepasan ekspor ini berlangsung di Pelabuhan New Port Bungkutoko Kendari, dipimpin langsung Gubernur Sultra Ali Mazi. Didampingi Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Agus Sunarto, Kepala Balai Karantina Kelas I Kendari La Ode Muhammad Mastari, beserta seluruh jajaran Forkopimda Sultra, Senin 11 Maret 2019.

Kepala Balai Karantina Kelas II A Kendari La Ode Muhammad Mastari mengatakan, nilai ekspor komoditas olahan produk pertanian unggulan asal Kendari setara dengan Rp 8,117 miliar.

-Advertisement-

“Mudah-mudahan ekspor ini dapat ditingkatkan lagi untuk tahun-tahun ke depannya,” kata La Ode Muhammad Mastari saat memberikan sambutan.

Ia menambahkan, dari data lalulintas ekspor komoditas produk pertanian wilayah kerja Karantina Kelas II A Kendari sepanjang tahun 2018 adalah 360 ton setara nilai Rp 36,5 miliar dengan 4 kali frekuensi.

Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi, mengapresiasi Kementrian Pertanian khususnya melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II A Kendari atas fasilitas ekspor produk asal Kendari.

“Saya berharap terjadi kerjasama seluruh pemangku kepentingan termasuk petani dan pelaku usaha untuk mendongkrak ekspor,” kata Gubernur Sultra Ali Mazi saat memberikan sambutan.

Selain itu, Ali Mazi berharap ekspor ini ikut merambah di negara lain selain Belanda.

“Kita ini di Sultra khususnya Kendari masih banyak potensi komoditas lokal yang perlu diperjuangkan di tingkat internasional,” jelasnya.

Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Agus Sunarto mengatakan, menargetkan akselerasi ekspor bisa meningkat sebesar 200 persen.

“Dan upaya kaloboratif dengan semua pihak segera kita realisasikan,” kata Agus Sunarto saat memberikan sambutan.

Pelepasan ekspor ini, kata Agus, merupakan perdana diberangkatkan melalui New Port Bungkutoko Kendari.

“Dengan fasilitas pelabuhan yang lengkap, kini Kendari bisa langsung kirim komoditas produk pertanian unggulannya ke Belanda,” ucap Agus.

Selama 4 tahun terakhir, pemerintah pusat melakukan berbagai kebijakan dalam mendukung ekspor dan impor dengan standar mutu. Salah satunya dengan kebijakan standar internasional dalam mengembangkan sertifikat karantina secara online yang diberlakukan untuk negara mitra dagang.

“Saat ini baru 3 negara dagang yang dapat melakukan pertukaran data melalui e-Cert yaitu Australia, New Zeeland dan Belanda. Ke depan proses sertifikasi karantina untuk tujuan ekspor Belanda dapat menggunakan fasilitas ini,” tutupnya.

Penulis : Haerun

Facebook Comments