Komitmen Damin Selesaikan Masalah Kebocoran Pipa PDAM Kota Kendari

Damin
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kota Kendari, Damin berkomitmen dan fokus akan menyelesaikan masalah kehilangan air di PDAM yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.

Damin mengatakan, pada periode pertama kemarin menjadi direktur, baru membenahi internal PDAM. Pada periode keduanya ini, ia akan fokus menurunkan angka kehilangan air yang sering dikeluhkan oleh masyarakat Kota Kendari.

-Advertisement-

“Sesuai dengan komitmen saya dengan Pemkot Kendari akan menyelesaikan masalah kehilangan air di PDAM Kota Kendari,” kata Damin saat ditemui di Kantor Wali Kota Kendari, Senin 1 April 2019.

Damin menyebut, dalam kurun satu tahun terakhir ini angka kehilangan air mencapai 60 persen dan saat ini mulai berkurang beriksar 47 persen. Tapi, penurunan ini belum signifikan dengan kelancaran air.

“Ini sudah menjadi komitmen saya untuk memperbaiki dan menurunkan angka kehilangan air dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Damin menjelaskan, kalau menurunkan angka kehilangan air, maka secara otomatis pendapatan di PDAM untuk menunjang pendapatan asli daerah (PAD) Kota Kendari akan mengalami kenaikan.

“Saya akan berusaha untuk menyelesaikan kendala atau masalah yang dialami oleh PDAM saat ini,” janjinya.

Menurut Damin, pelayanan air terlambat karena saat ini pompa air beroperasi hanya dua mesin. Sebelumnya, ada empat mesin yang beroperasi.

Karena dua mesin mengalami kerusakan dan tengah dalam perbaikan, maka pelayanan air bersih tidak maksimal. Selain kendala itu, pelayanan air bersih terhambat karena adanya kebocoran pipa yang terjadi di beberapa tempat.

“Sering saya dapat laporan dan keluhan masyarakat ada kekurangan air karena pipa bocor dan masuk kotoran sehingga menghambat aliran air, dan ini akan kita atasi sehingga keluhan-keluhan ini secepatnya terselesaikan,” katanya.

Ia menyebut, kebocoran akibat usia pipa sudah berumur di atas 30 tahun. Ditambah lagi keberadaan pipa sudah 3 meter masuk dalam tanah, sehingga tidak bisa terdeteksi dengan alat.

“Kemungkinan besar kehilangan air ini ada yang sudah berada dalam tanah kedalaman 3 meter yang sulit untuk diketahui,” ungkapnya.

Damin menuturkan, sesuai dengan aturan, PDAM statusnya hanya operator. Sementara yang mengendalikan seluruh aktivitasnya adalah pemerintah.

Jadi, tanpa ada dukungan dari pemerintah dan hanya mengandalkan pendapatan daerah, PDAM akan jalan di tempat.

“Saya sudah bermohon kepada pemerintah untuk mendukung dalam menyelesaikan masalah di PDAM ini. Saya juga bermohon pada pihak ketiga mencari untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah menurunkan angka kehilangan air,” tutupnya.

Penulis : Haerun

Facebook Comments