BI Beri Kuliah Umum Tips Hadapi Revolusi Industri 4.0

BI Perwakilan Sulawesi Tenggara memberi kuliah umum "Generasi Milenial Menghadapi Industri 4.0 di kampus IAIN Kendari, Jumat 5 April 2019.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Saat ini dunia tengah dihadapkan periode revolusi yang baru atau dikenal sebagai revolusi industri 4.0.

Revolusi tersebut ditandai dengan penggunaan internet yang semakin masif dalam kehidupan sehari-hari. Gejala ini berdampak pada perubahan pola hidup masyarakat secara menyeluruh yang menyediakan kemudahan akses terhadap seluruh informasi dan kebutuhannya.

-Advertisement-

Di balik kemudahan tersebut, tersimpan tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Terutama oleh generasi milenial saat ini yang akan mendominasi kelompok usia produktif dalam beberapa periode mendatang.

Bonus demografi yang akan didapatkan oleh Indonesia pada 2030 harus disambut dengan baik terutama oleh para milenial. Persaingan yang semakin terbuka perlu disikapi dengan baik oleh para generasi penerus bangsa sehingga dapat mendorong kemajuan bangsa.

Merespons hal itu, KPw BI Sultra menginisiasi kuliah umum dengan tema “Generasi Milenial Menghadapi Industri 4.0” yang dilaksanakan di Aula Kampus IAIN Kendari, Jumat 5 April 2019.

Kuliah umum tersebut menghadirkan sejumlah pembicara. Diantaranya, Kepala BI Perwakilan Sultra, Suharman Tabrani, anggota Komisi XI DPR RI yang merupakan mitra Bank Indonesia di parlemen, Haerul Saleh.

Suharman Tabrani menyatakan bahwa generasi milenial di Indonesia kini secara umum sudah cukup kreatif dalam menghadapi dan memanfaatkan perubahan yang terjadi. Berdasarkan fintechnews Singapura, diketahui Indonesia sudah memiliki 167 fintech.

Bahkan berdasarkah rilis katadata.co.id, lanjut Suharman, Indonesia dilaporkan sudah memiliki 2.074 start-up. Fakta tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah start-up terbesar kelima di dunia.

Dengan kompetensi dan segala kemampuan, Suharman meyakini bahwa generasi milenial Sultra mampu masuk dalam arus perubahan yang terjadi serta dapat memberikan dampak yang luas. Tidak hanya di lingkup Kendari atau Sulawesi Tenggara, namun juga mencapai lingkup Indonesia bahkan dunia.

Untuk hal itu, Suharman terus mendorong seluruh anak-anak muda untuk bermimpi sebesar-besarnya dan berpikir kreatif untuk memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat memberikan perubahan secara nyata terhadap dunia.

Sejalan dengan itu, Haerul Saleh menyebut revolusi industri yang terjadi saat ini merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari lagi.

“Anak-anak muda harus dapat membuka pola pikirnya dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Dengan hal tersebut, maka generasi milenial tidak hanya bertindak sebagai pengguna/konsumen tapi juga dapat menjadi pihak yang mampu menciptakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada,” jelas politikus Gerindra tersebut.

Namun demikian, ia mengingatkan dampak negatif yang mesti diantisipasi dalam era revolusi industri 4.0. Salah satunya adalah berkurangnya intensitas komunikasi verbal antar individu termasuk di dalam rumah tangga.

Menurutnya hal tersebut harus diperhatikan secara khusus karena kesuksesan seorang anak tidak akan pernah lepas dari komunikasi yang terjalin secara baik antara orang tua dan anak.

Selain menyelenggarakan kuliah umum, dalam kesempatan tersebut Bank Indonesia juga menyerahkan beasiswa kepada 50 (lima puluh) orang mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri Kendari.

Program beasiswa Bank Indonesia kepada mahasiswa IAIN diketahui telah berjalan sejak 2017. Suharman Tabrani mengatakan, program beasiswa ini merupakan bentuk dukungan Bank Indonesia di bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM di Indonesia.

Sejalan dengan itu, Sekda Kota Kendari Nahwa Umar dan Pelaksana Rektor IAIN Kendari menyatakan tanggung jawab pengembangan kualitas SDM merupakan tanggung jawab bersama. Kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak terkait sangat dibutuhkan untuk mewujudkan generasi penerus yang tangguh dan unggul.

Penulis : Siti Marlina

Facebook Comments
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry