Demo di Kantor Wali Kota Jadi Tontonan ASN dan Warga Kota Kendari

Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Demo lanjutan atau aksi Jilid II yang dilakukan Forum Rakyat Peduli Demokrasi (FRPD) di kantor Wali Kota Kendari menjadi tontonan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkot Kendari dan warga, Kamis 9 Mei 2019.

Demo kali ini tak lain, meminta Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir untuk segera mengusulkan dua nama calon wakil wali kota yang telah diusung partai koalisi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) secepatnya.

-Advertisement-

Pantauan Inilahsultra.com, sejumlah ASN mengenakan pakaian Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) tak mau kalah dengan yang lainnya untuk menyaksikan momen langkah yang terjadi di kantor wali kota. Terlihat ASN mengabadikan momen ini dengan mengambil gambar bahkan merekam video melalui handphonenya masing-masing.

Seharusnya puluhan ASN ini tetap di ruangannya dengan menjalankan tugasnya masing-masing karena demo tersebut, tidak ada sangkut pautnya dengan keberadaan mereka di Pemerintahan Kota Kendari.

“Sebelumnya saya tidak mau memperdulikan adanya demo karena masih mengerjakan tugas sebagai ASN, tapi karena saya dengar demonya kacau. Jadi, saya penasaran dan datang liat langsung dan sekaligus saya ambil gambar tadi,” kata salah seorang ASN yang tidak mau menyebutkan namanya.

“Tadi kita lihat ada yang saling dorong di gerbang dan di pintu masuk kantor wali kota. Jadi kita takut jangan sampai kita jadi sasaran,” tambahnya.

Terlihat juga warga yang menyaksikan demo yang berlangsung di kantor wali kota. Mereka juga tidak ketinggalan dengan mengabadikan momen ini dengan mengambil gambar dan merekam video.

“Tadi saya lewat kaget juga kenapa banyak orang disini dan membuat saya penasaran. Tadi saya tidak puas menyaksikan kejauhan, dan kemudian saya memutuskan untuk melihat dengan dekat,” kata Adam, salah seorang warga tinggal di THR.

Setelah melihat dengan dekat, kata dia, menyaksikan kejadian saling dorong mendorong antara Satpol PP dan massa aksi yang membuat pintu kaca kantor wali kota pecah.

“Mereka baku dorong-dorong tadi dan saya dengar juga ada kaca yang pecah, ternyata pintu kaca kantor wali kota,” katanya.

Seharusnya, kata dia, pimpinan harus menemui massa aksi untuk memberikan penjelasan supaya tidak terjadi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan dan merugikan pemerintah dan masyarakat.

“Saya sangat prihatin fasilitas kantor ini dirusak, tapi kalau pimpinan langsung menemui mereka tidak akan terjadi seperti ini. Mudah-mudahan masalah ini cepat diselesaikan untuk mendamaikan dan mempersatukan masyarakat,” jelasnya.

Untuk diketahui demo kali ini, Sulkarnain tetap tidak mengamini permintaan massa aksi dan tetap berpatokan pada mekanisme dalam undang-undang dan menunggu keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 17 Juni 2019 nanti mengajukan calon dan setelah itu akan diteruskan ke DPRD.

“Saya tegaskan partai koalisi saat ini belum ada persetujuan. Jadi, saya akan tetap menunggu PKS untuk mengajukan calon wakil pada 17 Juni 2019 mendatang,” tegasnya.

Penulis : Haerun

Facebook Comments