13 Siswa SMAN 1 Lasel Buton Diperiksa Terkait Kebakaran Sekolah

Salah satu ruangan SMAN 1 Lasalimu Selatan Kabupaten Buton terbakar sekitar pukul 01.00 Wita, Minggu 23 Juni 2019.
Bacakan

Pasarwajo, Inilahsultra.com – Polsek Ambuau Indah memanggil 13 siswa SMA Negeri 1 Lasalimu Selatan (Lasel) Kabupaten Buton sebagai saksi dalam kasus dugaan pembakaran sekolah tersebut, Minggu 23 Juni 2019.

“Hari ini kita sudah edarkan undangan kepada 13 siswa untuk diinterogasi mengenai terbakarnya sekolah ini,” kata Kapolsek Ambuau Indah, Iptu Muhammad Natsir di kantornya, Senin 24 Juni 2019.

-Advertisement-

13 siswa tersebut diantaranya siswa yang tidak naik kelas pada tahun ajaran 2019 ini. Mereka terdiri dari 10 orang laki-laki dan tiga orang perempuan.

“Selain 13 siswa itu, Kepala SMAN 1 Lasalimu Selatan sebelumnya pada Minggu malam sudah dimintai keterangan,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, barang bukti yang sudah diamankan dalam kasus tersebut antara lain tiang voly dan net, serta horden sekolah yang terbakar.

“Kita berharap mudah-mudahan pelaku pembakaran sekolah ini bisa terungkap, dan kepada masyarakat kami meminta agar mempercayakan persoalan tersebut kepada kepolisian,” tutupnya.

Diketahui Minggu 23 Juni 2019 sekira pukul 01.00 Wita, SMA Negeri 1 Lasalimu Selatan diduga dibakar oknum tertentu.

Hal itu diketahui dari keterangan salah seorang guru Ali Boy (45).

Ali mengatakan, diduga ada oknum tertentu yang sengaja membakar sekolah tersebut. Pasalnya, bukan hanya bangunan yang terbakar, sejumlah fasilitas sekolah juga ikut di rusak.

“Ada indikasi oknum yang sengaja membakarnya. Indikasi tersebut karena tiang voly di robohkan dan ruangan lainnya di acak-acak,” ujarnya.

Dia menjelaskan, musibah kebakaran ini telah menghanguskan dua ruangan. Yakni ruang bimbingan konseling dan ruangan dewan guru. Selain itu sejumlah rapor murid kelas XII juga ikut hangus terbakar dalam insiden ini.

“Yang terbakar rapor kelas XII, sekitar 103 orang siswa, buku guru, buku siswa dan berkas-berkas yang berkaitan dengan pembelajaran, meja guru, matras, dan sekitar 10 kursi,” rincinya.

Saat menjalankan aksinya, oknum tersebut diduga mengumpulkan buku-buku yang ada di dalam ruangan lalu dibakar.

Reporter: Wa Ode Yeni Wahdania
Editor: Din

Facebook Comments