Barisan HMI Baubau Merasa Diperlakukan Tidak Adil

Wakil Wali Kota Baubau Laode Ahmad Monianse berada ditengah kerumunan saat aksi saling dorong terjadi, Kamis 15 Agustus 2019.
Bacakan

Baubau, Inilahsultra.com – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Baubau, La Ode Rizki Satria angkat bicara mengenai kericuhan pada Gerak Jalan Indah (GJI), kemarin, Kamis 15 Agustus 2019.

Menurutnya, barisan HMI yang sudah selesai melaksanakan GJI ingin meminta kembali atribut yang disita Satpol PP di lokasi variasi barisan.

“Kami tidak pernah bermaksud untuk melakukan demonstrasi. Kami hanya meminta kesamaan hak dengan peserta lain dan meminta agar atribut milik kami dikembalikan,” tuturnya ditemui, Jumat 16 Agustus 2019.

-Advertisement-

Adapun kronologisnya, lanjut Gio (sapaan akrab), kejadian bermula pada saat atribut gerak jalan HMI yang akan dijadikan sebagai pelengkap peraga variasi barisan dirampas paksa oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan pertimbangan ketertiban barisan.

Atribut tersebut berupa kertas manila yang didalamnya bertuliskan Ucapan Selamat HUT RI Ke 74 Tahun dan beberapa poin harapan HMI kepada Pemkot Baubau yang rencana pada saat variasi barisan akan dipegang oleh peserta dan tak ada agenda orasi dalam variasi tersebut. Sebab itu hanya bagian dari cara HMI dalam mengekspresikan diri dimomentum menyambut kemerdekaan.

Setelah itu, HMI kemudian melanjutkan barisan sampai depan panggung penghormatan dan menyerahkan pernyataan sikap yang langsung diterima oleh Wakil Wali Kota Baubau.

“Setelah sampai pada garis finis, HMI berencana datang untuk meminta agar atribut milik HMI yang dirampas paksa Pol PP untuk dikembalikan, tetapi kemudian dihadang dan mendapat perlakuan represif dari Pol PP,” ujarnya.

Dalam posisi ini, HMI menilai sikap Satpol PP tak beretika karena telah merampas paksa atribut HMI. Selain itu, kegiatan lomba GJI bukan sebuah kegiatan kenegaraan. Tetapi hanya seremonial menyongsong kemerdekaan yang tidak ada bedanya dengan lomba panjat pinang, lomba lari karung dan lain sebagainya.

“Kami merasa sangat didiskriminasi sebagai salah satu peserta dalam lomba GJI. Karena jika kita lihat kemarin justru banyak barisan yang menggunakan atribut tidak senonoh bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas namun dibiarkan oleh Pol PP,” pungkasnya.

Reporter: Muhammad Yasir

Facebook Comments