Kendari, Inilahsultra.com – Memasuki hari tiga pencarian terhadap korban terbakarnya KM Izhar yang dinyatakan hilang, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari mengungkap beberapa temuan fakta baru.
Dilaporkan manifest penumpang oleh nahkoda kapal sebanyak 33 orang ke pihak Syahbandar. Kenyataan di lapangan, penumpang mencapai 69 orang. Jumlah ini berdasarkan keterangan nahkoda saat dimintai keterangan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari Benyamin Ginting mengatakan, data sementara jumlah penumpang yang sudah dievakuasi dari laut ke darat sebanyak 69 orang. Tujuh diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Ada kelebihan penumpang di sini. Ini yang sudah kita evaluasi. Yang bisa menjelaskan ini adalah nahkoda kapal karena sebagai pimpinan di atas kapal,” ucap Benyamin Ginting saat wawancarai di atas Kapal KNP 370, Senin 19 Agustus 2019.
Benyamin mengaku, jumlah manifest menjadi salah satu persyaratan bagi operator untuk mendapat persetujuan berlayar. Oleh karena itu, manifest harus diserahkan kepada pihak Syabandar.
“Jumlah manifest itu nanti dilihat oleh Syabandar dan akan disesuaikan dengan sertifikat yang diizinkan. Yang dilaporkan kepada Syabandar jumlah manifest ada 33 orang, itu yang tercatat,” bebernya
Kemudian, akan dilakukan proses embarkasi penumpang, guna memastikan kepada nahkoda bahwa penumpangnya tidak melebihi kapasitas dan sesuai sertifikatnya.
“Lalu diikuti dengan surat pernyataan tertulis dari Nahkoda bahwa penumpang KM Izhar tidak melebihi sesuai yang diizinkan, maka Syabandar memerikan persetujuan berlayar,” ucapnya.
Terkait kerusakan mesin, Benyamin Ginting mengaku tidak mengetahui persis. Berdasarkan pernyataan Nahkoda dan KKM ada perbaikan pada bagian mesin. Namun, perbaikan itu dianggap perbaikan ringan dan tidak dilaporkan ke pihak Syahbandar.
“Menurut Nahkoda dan KKM, percikan api berasal dari mesin, selama berlayar KKM dan anggota harus berada diruang mesin
Benyamin Ginting menuturkan, KNKT sudah berada di Kendari. Mereka sudah berkoordinasi dengan Syabandar sejak semalam hingga hari ini untuk menyelidiki penyebab kebakaran kapal tujuan Bungku Sulawesi Tengah itu.
“Mereka membutuhkan data ril kapal, termasuk kapal terakhir diperiksa hingga dinyatakan layak untuk berlayar. Mereka juga akan meminta keterangan Nahkoda, KKM dan akan melakukan pengecekan fisik serta meminta keterangan agen agen pelayaran yang menangi kapal tersebut,” tutupnya.
Penulis : Onno