
Kendari, Inilahsultra.com – Pemprov Sultra memastikan tak ada kendala dalam proses realiasasi megaproyek jalan Kendari-Toronipa. Disamping anggaran yang siap, negosiasi pembebasan lahan warga yang terkena imbas proyek duet AMAN tersebut juga telah tuntas dibahas.
Termasuk soal dana ganti rugi tanah dan bangunan bagi warga yang lahannya tergusur akibat pembangunan infrastruktur jalan wisata tersebut.
Seperti dituturkan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Sultra, Abdul Rahim, Pemprov Sultra telah menyiapkan Rp 30 miliar untuk kebutuhan ganti rugi lahan masyarakat pada tahap awal pembangunan proyek jalan Kendari-Toronipa.
“Rp 30 miliar itu untuk tanah dan bangunan. Tanah, rumah sampai tanaman warga yang kena juga diganti,” ujar Abdul Rahim.
Tahap sosialiasi pada warga pun sudah dilakukan agar masyarakat bisa memahami dan memaklumi tujuan utama program pemerintah membangun jalan wisata Kendari-Toronipa. Baik Pemda Konawe dan Pemkot Kendari pun ikut dilibatkan dalam proses sosialisasi dan negosiasi ganti rugi lahan warga.
Dua Kabupaten itu, kata Abdul Rahim memang menjadi jalur lintasan akses jalan Kendari-Toronipa. Ratusan pemukiman penduduk di dua kabupaten tetangga dilalui jalur jalan wisata itu akan mendapat ganti rugi atas pembangunan megaproyek Ali Mazi tersebut.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain dan Bupati Konawe, Kery S Konggoasa diketahui hadir saat groundbreaking pembangunan jalan Kendari-Toronipa oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, siang tadi.
“Kita undang semua, stakeholder, tokoh agama, tokoh masyarakat. Pemda Konawe dan Pemkot Kendari juga ikut dalam sosialisasi. Kita pastikan tidak ada kendala kemudian hari,” jelas Abdul Rahim
Ada dua skema yang nantinya diterapkan dalam proses negosiasi pembebasan lahan. Pemerintah menyiapkan area sebagai daerah relokasi rumah warga yang terkena imbas proyek jalan. Kedua adalah pembayaran biaya ganti rugi keseluruhan bangunan plus lahan dan tanaman secara cash.
“Untuk tahap pertama ini ada 90 bidang yang akan dibebaskan. Ada yang diganti langsung ada juga yang disiapkan kawasan relokasi kemudian dibangunkan (rumah),” jelasnya.
Anggaran tahap awal pembangunan kontruksi jalan wisata Kendari-Toronipa sendiri telah diketuk palu sebesar Rp 144 miliar dengan panjang 2,1 Km dan lebar 40 meter. Infrasruktur jalan diperkirakan kelar dalam tiga tahun diestimasi menyerap anggaran Rp 1,1 triliun.
Ali Mazi menyatakan pembangunan akses jalan Kendari Toronipa akan menjadikan daerah pinggiran Konawe dan Kendari tersebut sebagai kawasan wisata primadona baru di Sultra selain Wakatobi, Labengki dan Pulau Bokori.
“Kita ubah mirip Ancol. Kita berterimakasih pada Bupati Konawe dan Wali Kota Kendari yang membantu percepatan realisasi jalan ini. Pembangunan jalan ini untuk kesejahteraan masyarakat” ucap Ali Mazi saat gelaran Groundbreaking.
Penulis : Siti Marlina
Editor : La Ode Pandi Sartiman