BacakanKendari, Inilahsultra.com – Senyum Kolonel Hendi Suhendi tetap tak berubah. Saat diangkat sebagai Dandim 1417 Kendari pada 18 Agustus 2019 lalu hingga ia dicopot pada 12 Oktober 2019, sikap kalemnya tetap diperlihatkannya.
Lebih dari itu, ia juga tetap bersikap tabah kala sejumlah perwira TNI mengucapkan salam perpisahan yang dibumbui dengan kata tabah dan sabar menghadapi sanksi disiplin dari kesatuannya.
Hendi juga tampak dingin dan tetap menghargai istrinya sekalipun telah mencelakakan karir kemiliterannya di TNI Angkatan Darat.
Saat awak media meminta pernyataannya ikhwal pencopotan dari jabatan Dandim Kendari, Kolonel Hendi hanya menyatakan satu kalimat.
“Akan jadikan pelajaran untuk kita,” kata Hendi kepada awak media.
Lebih lanjut, ia pun legawa atas keputusan pimpinan mencopot dirinya.
“Terima apa pun keputusan pimpinan,” imbuhnya sambil merangkul istri meninggalkan awak media.
Sang istri tetap tersenyum dan mengiyakan apa pun pernyataan suaminya itu. Bahkan, ada kesan ia siap memberikan keterangan kepada awak media soal statusnya di media sosial. Sayang, ia keburu berlalu dalam rangkulan perwira yang pernah bertugas di Moskow itu.
Kolonel Hendi dicopot dari jabatannya karena postingan istrinya Irma Zulkifli Nasution di media sosial Facebook tentang peristiwa penikaman Menko Polhukam Wiranto.
Ditelusuri di Facebook, Jumat (11/10/2019), akun istri Kolonel HS itu bernama Irma Zulkifli Nasution sudah tidak bisa diakses lagi.
Namun foto tangkapan layar mengenai statusnya sudah beredar di media sosial Tweeter dan Facebook.
Ada dua tangkapan layar status Facebook yang beredar. Posting-an pertama tertulis ‘Jangan cemen pak,…Kejadianmu tak sebanding dengan berjuta nyawa yg melayang’.
Posting-an kedua, tertulis ‘Teringat kasus pak setnov,.. bersambung rupanya, pake pemeran pengganti’. Tidak ada kata yang menyebut nama Wiranto di dua posting-an itu.
Namun, dalam kolom komentar statusnya, ia sempat meladeni beberapa pernyataan netizen soal postingannya dikaitkan dengan posisinya sebagai istri Dandim 1417 Kendari.
Penulis : La Ode Pandi Sartiman
