Wabup Muna Dinilai Keliru Pahami Soal Satu Kesatuan Muna dan Mubar

Kabag Humas Pemkab Mubar, Ali Abdin.
Bacakan

Laworo, Inilahsultra.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat (Mubar) geram dengan pernyataan Wakil Bupati Muna, Malik Ditu bantah pernyataan Bupati Mubar LM. Rajiun Tumada soal Muna dan Mubar satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan

Kepala bagian hubungan masyarakat (Kabag Humas) sekertariat daerah pemerintah Mubar, Ali Abdin menilai, Wakil dari LM Rusman Emba itu keliru dalam memahami konteks itu

-Advertisement-

“Itu mungkin persepsi dia (Malik Ditu). Tapi saya atau bupati Muna Barat bukan begitu,” kata Abdin Saat ditemui di ruanganya, Jumat, 8 November 2019.

Kata Abdin, secara administrasi Muna dan Mubar memang terpisahkan, tetapi kalau secara adat istiadat tidak akan pernah terpisahkan karena dua kabupaten ini bagian dari pada suku Muna yang sama – sama lahir dari empat Fatoghaerano.

“Kalau kita berbicara sosial kultur, masyarakat Muna dan Mubar lahir dari empat pilar besar, disitu ada Lawa, Katobu, Tongkuno dan Kabawo. Jadi masyarakat Mubar pasti ada keluarga di Kabupaten Muna begitu juga sebaliknya. Adat Muna juga Tidak mungkin beda dengan Mubar, pasti sama,” jelasnya.

Secara undang-undang nomor 14 tahun 2014 terkait dengan otonomi daerah, maka Kabupaten Muna mekar. Sehingga, terang dia, Mubar saat itu pisah menjadi daerah otonomi baru. Secara tidak langsung daerah Mubar menjadi daerah admistratif.

“Jadi jelas yang membedakan di sini adalah hanya secara administrasi. Muna punya pemerintahan sendiri dan Mubar juga berpemerintahan sendiri. Tetapi kalau sosial kultur kita sama. Jadi itu yang membedakan,” ucapnya.

Menurutnya, soal satu kesatuan Muna dan Mubar yang menjadi perdebatan ini hanya kekeliruan dan perbedaan cara sudut pandang. Namun, Pemerintah daerah Mubar tidak mempersoalkan itu. Pasalnya sebagai insan manusia, tutur Abdin, tidak akan luput dari kesalahan.

“Tetapi kalau mereka interpretasinya bahwa adalah bukan dari satu kesatuan. Berati Pak Malik, itu interprestasinya. Tapi kita adalah bagian yang akan tidak terpisahkan karena kita adalah masyarakat suku Muna yang tinggal dan berdiam di Muna Raya,” tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Muna Malik Ditu, membantah pernyataan Bupati Mubar, Rajiun Tumada, yang selalu mengatakan jika Muna dan Mubar satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Politisi Partai Demokrat itu menerangkan, apa yang dikatakan Rajiun selama ini bahwa Muna merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dengan Mubar, itu tidak benar.

Karena menurut dia, saat ini Muna dan Mubar sudah menjadi kabupaten yang terpisah.

“Muna dan Muna Barat itu terpisah secara administrasi, jadi bukan satu kesatuan lagi. Hanya kekeluargaannya saja yang masih bersatu,” ujar Malik Ditu saat membacakan sambutan dalam acara pelantikan unsur pimpinan DPRD Muna, Kamis, 7 November 2019.

Reporter : Muh Nur Alim

 

Facebook Comments