Kendari, Inilahsultra.com – Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Prof Dr Muh Zamrun Firihu turut menjadi pembicara dalam acara sosialisasi penanganan pelanggaran dengan tema partisipasi publik dalam penegakan hukum Pilkada 2020.
Dalam sambutannya, Zamrun menyebut, Universitas Halu Oleo memiliki mahasiswa kurang lebih 40 ribu orang yang berasal dari 17 kabupaten atau kota.
Selain itu, ada juga pegawai dan dosen di lingkup UHO yang jumlahnya ribuan orang.
Sejauh ini, kata dia, UHO turut berperan aktif dalam memastikan proses pemilu berjalan sesuai aturan.
UHO juga mendorong agar potensi kecurangan dalam pemilu dihindari serta bersama Bawaslu melahirkan proses pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
“Kami mendorong agar terciptanya Pemilu berintegritas,” tuturnya.
Zamrun melanjutkan, di UHO Kendari telah ada program studi konsentrasi ilmu politik. Hal ini sebagai wujud tanggung jawab perguruan tinggi dalam mendorong kajian-kajian politik menuju pemilu berkualitas.
“Kami juga telah melakukan pendidikan politik melalui pemilu raya mahasiswa menggunakan e-voting,” jelasnya.
Menurut Zamrun, pemilu raya mahasiswa ini tidak membutuhkan biaya besar dan prosesnya sangat simpel.
“Pemilihan dimulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Rekapitulasi suara pemilu mahasiswa kemarin hanya 9 menit. Tidak ada ribut-ribut dan riak. Kalau protes, silakan, ada jalurnya,” bebernya.
Tak hanya itu, UHO juga terlibat dalam sosialisasi yang digelar KPU maupun Bawaslu dalam go to campus.
“Setiap ada kontestasi, panelisnya ada dari kampus,” imbuhnya.
Ia menuturkan, ada empat syarat terciptanya demokrasi yang mapan. Yakni, parpol yang sehat, pers mencerdaskan, perguruan tinggi kritis dan independent, pemilih yang rasional cerdas dan mandiri.
Di acara yang digelar Bawaslu Sultra ini turut hadir Asisten Komisi ASN Andi Abu Bakar dan anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Petalolo.
Penulis : Pandi
