Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari : Tambang Penyebab Utama Banjir

DPRD Sultra saat berkunjung di Kantor Balai Wilayah Sungai IV Sultra. (Haerun)
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari menyebut aktivitas pertambangan merupakan salah satu penyebab banjir di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jaringan Sumber Air, Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari, Arbor menjelaskan, berdasarkan hasil studi dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV tambang merupakan salah satu penyebab terjadi banjir di berbagai daerah di Sultra.

Aktivitas pertambangan, lanjut dia, sudah pasti mengeruk tanah yang menimbulkan tidak adanya pohon-pohon untuk dapat menyerap air. Kondisi ini yang membuat tanah terbuka artinya tanah tersebut rentan dengan erosi.

“Kalau ditanami pohon-pohon atau rumput, air pasti diserap masuk ke dalam tanah, tapi ini sudah tidak ada pohon-pohon membuat air secara langsung masuk ke sungai dengan debit tinggi yang  tidak bisa ditampung sehingga dapat meluap,” jelas Arbor di hadapan Komisi III DPRD Sultra saat melakukan kunjungan.

Seharusnya, lanjut Arbor, para penambang setelah mendapatkan izin operasional dan setelah melakukan aktivitas pertambangan agar segera melakukan reklamasi.

“Seharusnya mereka melakukan reklamasi untuk memulihkan tanaman-tanaman pohon, sehingga tidak terganggu lingkungan dengan longsor dan banjir,” tutupnya.

Anggota Komisi III DPRD Sultra Sudirman mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV menyatakan tambang memberikan kotribusi besar terhadap banjir yang ada di beberapa daerah pertambangan di Sultra

“Ketika mereka melakukan studi turun di lapangan terhadap pedangkalan sungai, kebanyakan tanah-tanah kuning yang turun di sungai dari pegunungan hasil olahan tambang,” jelasnya.

Air dan lumpur yang turun di sungai ini, kata Sudirman, akibat dari dampak pengurukan tanah dari aktivitas tambang.

“Seharusnya ketika selesai melakukan aktivitas pertambangan harus secepatnya dilakukan reklamasi, karena yang kita pikirkan dampaknya seperti banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Konawe, Konawe Utara dan dan beberapa daerah di Sultra beberapa waktu lalu,” jelasnya.

“Pada intinya berdasarkan hasil dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV tambang berkontribusi besar terhadap terjadinya banjir dan longsor di Sultra,” tutupnya.

Penulis : Haerun

Facebook Comments
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry