BacakanKendari, Inilahsultra.com – Kongres ke-V Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan diselenggarakan pada 10-12 Februari 2020. Namun, Gerakan Mahasiswa Peduli Demokrasi (Gempur) Sultra menolak kedatangan Zulkifli Hasan di Bumi Anoa.
Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Gempur Sultra menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan Zulkifli Hasan selaku ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Sabtu 8 Februari 2020.
Ketua Gempur Sultra, Firman Bone mengatakan, penolakan Zulkifli Hasan di Bumi Anoa karena Ketua Umum PAN itu masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi di KPK dalam dugaan kasus alih fungsi hutan.
“Kami meminta penegak hukum (KPK) agar segera mengambil langkah dan memeriksa Zulkifli Hasan selaku Ketua DPP PAN,” terang Firman Bone dalam orasinya.
Saat itu, kata Firman, Zulkifli menjabat sebagai Menteri Kehutanan tahun 2009-2014 atas dugaan kasus suap alih fungsi peruntukan hutan yang melibatkan PT Palma Group dan PT Darmex sebagai tersangka.
“Secara tegas kami sampaikan, mendukung KPK untuk membongkar kasus suap alih fungsi lahan sampai ke akar-akarnya,” ujarnya.
Selain itu, Firman medesak KPK agar segera memanggil secara paksa Zulkifli Hasan karena tidak mengindahkan panggilan sebelumnya. Secara tidak langsung sudah tidak menghargai dan menghalangi proses hukum yang semestinya dapat berjalan dengan baik
“Harusnya Mabes Polri dalam hal ini Polda Sultra, tidak memberikan izin kongres partai PAN di Kota Kendari karena kami masyarakat Sultra tidak mengiginkan kedatangan ketua DPP PAN yang kami duga tidak patuh terhadap hukum di negara Republik Indonesia karena tidak mengindahkan panggilan KPK,” bebernya.
Firman secara tegas menyapaikan, jika Zulkifli Hasan ngotot datang di Kota Kendari, maka Gempur Sultra akan turun dengan jumlah massa aksi yang lebih besar.
“Jika Zulkifli Hasan ngotot datang, maka kami siap turun aksi,” tutupnya.
Zulkifli Hasan akan hadir di Kendari dalam rangka Kongres PAN ke V.
Penulis : Onno
