Kendari, Inilahsultra.com – Pemerintah Kota dan Polres Baubau diminta segera memberantas minuman keras yang diduga sebagai pemicu banyaknya aksi kekerasan di kota tersebut.
Hal ini diungkapkan Syahrul Said, anggota DPRD Sultra Daerah Pemilihan Baubau, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah dan Wakatobi, Selasa 25 Februari 2020.
Menurut politikus NasDem ini, kekerasan dan pembunuhan di Kota Baubau mewarnai pemberitaan media akhir-akhir ini. Ia pun menganggap masalah ini sudah taraf serius dan mengkhawatirkan.
“Pemerintah Kota Baubau, polisi dan semua pihak, termasuk tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat agar bersama-sama mencarikan solusi persoalan kekerasan di Kota Baubau akhir-akhir ini. Kasus kekerasan harus dihentikan,” kata Syahrul Said.
Sebagai warga yang lahir dan tinggal di Kota Baubau, Syahrul mengaku turut prihatin dengan rentetan kasus kekerasan di sana terlebih menimbulkan korban jiwa.
Ia mengaku, kekerasan terjadi karena banyaknya masalah yang berlarut-larut dari dulu dan dibiarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian menyeluruh.
“Saya kira, penangannya harus persuasif. Semua pihak harus turun langsung menemui para pemuda. Sebab, sepengetahuan saya, yang ribut-ribut ini anak muda,” jelasnya.
Sejak dulu, kata dia, tradisi keributan antarlorong sudah sering terjadi. Untuk itu, perlu ada perhatian serius dari pemerintah penanganan masalah ini.
Untuk itu, pola penyelesaian masalah harus diubah. Tidak hanya menindak tetapi perlu adanya langkah persuasif.
“Penanganan masalah harus bertahap dan melalui berbagai pendekatan. Jangan penyelesaian masalah ketika terjadi ketibutan saja. Tapi harusnya dilakukan secara terukur dan dimulai sejak awal. Kan pemerintah dan polisi tahu siapa saja tokoh-tokohnya di lorong itu. Sangat gampang dideteksi,” bebernya.
Tak kalah pentingnya, pemda dan polisi harus menindak tegas terhadap peredaran minuman keras (miras) di Kota Baubau. Sebab, sependek pengetahuannya, miras menjadi pemicu utama keributan di Kota Baubau.
“Kalau mau berani dan tegas, jual beli miras harus ditutup. Hal ini untuk mengurangi kekerasan di Kota Baubau yang semakin mengerikan akhir-akhir ini,” tegas anggota Komisi III DPRD Sultra ini.
Dalam satu bulan terakhir, sebanyak tiga kasus pembunuhan di Kota Baubau. Terakhir, dua remaja perempuan ditemukan tewas di lokasi berbeda dengan kondisi mengenaskan.
Penulis : Jusbar
Editor : Pandi