Balita Gizi Buruk di Buteng Mulai Membaik

Bupati Buteng Samahuddin saat mengunjungi Sarlan (6), anak penderita gizi buruk di RSUD Buteng, Jumat 14 Februari 2020.
Bacakan

Labungkari, Inilahsultra.com – Balita penderita gizi buruk di Desa Waliko Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sahlan (6) kondisinya mulai membaik.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buteng dr Karyadi mengatakan, kondisi Sahlan saat ini mulai ada perubahan dari sebelum pertama kali dirawat.

“Setelah kurang lebih sepuluh hari di rawat disini (RSUD Buteng), Hemoglobin (HB) anak itu mulai naik setelah mendapatkan transfusi darah,” ungkapnya.

Menurut karyadi, bukan hanya HB, berat badan Sahlan yang sebelumnya hanya 10 kilogram, kini telah naik menjadi 10,4 kilogram. Kondisi ini menujukan perbaikan. Setelah diberikan obat cacing, dan asupan gizi sesuai dengan yang dianjurkan dokter spesialis.

“Beberapa hari lalu Sahlan sempat minta makan nasi, tetapi untuk asupan yang penting saat ini gizi dulu, seperti susu khusus untuk penderita kekurangan gizi untuk memulihkan organ tubuhnya agar normal kembali,” tuturnya.

Karyadi mengaku sempat ragu terkait pemulihan Sahlan. Pasalnya pertama kali Sahlan masuk di RSUD Buteng memiliki Hb sangat rendah yaitu 1,5. Untuk potensi kesembuhan sangat sulit, sebab Hb rendah itu menyangkut oksigen dan sari-sari makanan. Sehingga kecenderungannya sesak dan kekurangan gizi berat.

“Hb rendah itu potensi sembuh sangat kecil, tetapi kita sudah menyediakan transfusi darah. Alhamdulillah terlihat sekarang ada perubahan warna kulit dari sebelumnya pucat, kini telah kembali normal,” bebernya.

Selama penanganan balita itu, lanjut Karyadi, RSUD Buteng memang mengalami sedikit kendala namun cepat diatasi.

“Kendala kita sebenarnya tidak terlalu urgen misalnya tersediaan kebutuhan-kebutuhan yang ada, seperti darah RSUD Buteng harus berkoordinasi dengan PMI Baubau. Susu jenis tertentu yang tidak ada di Kota Baubau, maka kita upayakan di luar daerah. Kita bisa atasi itu semua,” ujarnya.

Selama pengobatan, terang Karyadi, tidak pernah meminta sepersenpun dari pihak keluarga untuk biaya pengobatan. Semua biaya pengobatan ditanggung pemerintah daerah.

“Perintah Pak Bupati Buteng menggratiskan pengobatan sarlan sampai bisa dilihat kondisinya mulai membaik. Kita juga selalu koordinasi sama Dinas Sosial kalau ada obat yang memang kita harus beli dan tidak ada di rumah sakit,” terangnya.

Demi memulihkan Sarlan, RSUD Buteng akan terus mengevaluasi kondisinya sampai fase tertentu.

“Setelah dua minggu di evaluasi nanti diliat apakah masih mau dirawat atau sudah bisa di pulangkan,” tutupnya.

Reporter: LM Arianto

Facebook Comments