Sindiran Endang dan Jawaban Tariala Mengenai “Tariala Award”

Muh Endang SA.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Situasi politik di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra makin dinamis setelah saling lempar komentar antara Wakil Ketua DPRD Sultra Muh Endang SA dan anggota Komisi III La Ode Tariala.

Saling sindir dan sanggahan berpangkal dari kritikan Endang terhadap pemerintahan yang dibangun Ali Mazi-Lukman Abunawas.

-Advertisement-

Menurut Endang, Gubernur Sultra dianggap tak mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai pejabat pembina kepegawaian (PPK).

Politikus Demokrat ini pun menyindir bahwa atas prestasi Gubernur dan Wakil Gubernur, Ali Mazi-Lukman Abunawas layak diganjar sebuah penghargaan bernama Tariala Award.

Endang punya alasan memilih nama Tariala Award. Hal itu sebagai apresiasi yang diberikan kepada Ali Mazi-Lukman atas dedikasi La Ode Tariala, selama ini yang mendorong pemerintahan yang bersih berwibawa dan melayani.

Menurutnya, Ali Mazi dan Lukman Abunawas pantas diberikan penghargaan karena prestasinya dalam mencetak penjabat sementara pada posisi Sekda dan hampir seluruh OPD.

“Itu bagian dari rasa keadilan yang ingin ditunjukkan Gubernur Ali Mazi,” tutur Endang, Rabu 4 Maret 2020.

Selain itu, Endang juga menilai, banyaknya Plt dalam jabatan OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Sultra menjadi hal yang patut diapresiasi.

“Mungkin itu juga bagian dari strategi Ali Mazi untuk menumbuhkan rasa ikhlas di kalangan ASN-nya. Karena PLT itu tidak mendapat tunjangan jabatan serta fasilitas yang sama dengan pejabat definitif,” ungkapnya.

La Ode Tariala

Dikonfirmasi terpisah, La Ode Tariala lebih mendukung apa yang dilakukan kekuasaan Ali Mazi-Lukman Abunawas. Anggota Komisi III DPRD Sultra ini mengungkapkan bahwa terkait Sekda dan OPD, gubernur telah bekerja dan saat ini tengah berproses.

“Soal pengisian Sekda itu tentu tetap berjalan. Bahkan seorang pejabat dari pemerintah pusat pun ikut membantu untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Begitu juga dengan pengisian sejumlah OPD yang kini dijabat oleh Pj,” terangnya.

Menurutnya, kehadiran pejabat dari Kemendagri dan menjadi Pj Sekda harus diapresiasi. Pasalnya, masih ada orang pusat yang mau ke daerah, ikut berfikir pembangunan daerah Sultra sendiri.

Juru bicara NasDem ini melanjutkan, dalam pangisian posisi birokrasi tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Ia juga mengungkapkan, Ali Mazi yang berlatar belakang sarjana hukum pasti tau aturan dan mekanisme.

“Ada mekanisme. Selain itu ada pertimbangan-pertimbangan lain yang juga mungkin jadi perhatian khusus. Sinergitas yang baik juga menentukan kinerja dalam menjalankan roda pemerintahan menjadi hal penting,” jelasnya.

Menanggapi kritik Endang soal Sekda dan OPD, Tariala mengungkapkan sebaiknya Sekda diundang untuk menjelaskan persoalan Sekda.

“Undang langsung Sekda. Duduk bersama kemudian tanyakan sejauh mana progresnya. Apa kendalanya. Karena kegagalan pemerintah pasti DPRD ikut andil dan begitu pula sebaliknya,” tegasnya.

Disinggung soal Tariala Award, mantan Anggota DPRD Muna Barat ini hanya tersenyum.

“Hehe. Berarti diam-diam Pak Endang memperhatikan saya. Terimakasih atas pengakuannya,” tutupnya.

Penulis : Nur Kasri

Facebook Comments