Pasien Diduga Suspec Corona Dirujuk ke RS Bahteramas

Ilustrasi
Bacakan

Baubau, Inilahsultra.com – Seorang pemuda berusia 23 tahun asal Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton diduga suspec corona. Pemuda itu kini telah dirujuk ke Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Minggu 8 Maret 2020, sekira pukul 02.45 Wita dini hari.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Dr Wahyu menuturkan, pasien pernah ke Thailand untuk urusan bisnis selama satu minggu.

“Tanggal 3 Februari tiba di Kendari dari Thailand, kemudian tiba di Baubau 25 Februari. Kemudian tanggal 29 Februari ada aktifitas di Baubau dan tanggal 7 Maret (tadi malam) masuk ke RSUD Baubau sekira pukul 20.00 Wita, rujukan dari Puskesmas Tuangila,” tutur Wahyu saat konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan Kota Baubau, Minggu 8 Maret 2020.

Kata dia, pasien dirujuk ke RS Bahteramas dengan tujuan mengkonfirmasi apakah pasien terindikasi penyakit berbahaya atau tidak. Menurutnya, RS Bahteramas telah ditunjuk oleh pemerintah pusat menjadi rumah sakit rujukan se Sultra.

“Kami sedang menunggu konfirmasi dari RS Bahteramas. Infonya keadaan pasien sudah mulai stabil, mudah-mudahan negatif,” ujarnya.

Sementara itu, dokter ahli penyakit dalam RSUD Baubau dr Lukman mengatakan, pasien corona itu mempunyai beberapa tingkatan. Diantaranya, ODP, PDP, Suspec dan Konfirm.

“Nah untuk pasien semalam itu kita curiga kearah sana (corona) karena memenuhi tingkatan suspec dengan gejala demam, flu batuk pilek, dan sesak napas. Serta punya riwayat perjalanan (traveling) ke Thailand,” katanya.

Lukman mengaku sempat mengkonfirmasi langsung ke pasien terkait kepemilikan kartu kuning. Namun pasien mengaku tidak memiliki kartu tersebut.

Direktur RSUD Baubau, dr Nuraeni Djawa menambahkan, pihak RSUD telah memiliki ruang isolasi bagi pasien yang terindikasi virus tertentu.

“Karena pasien ini ada kriteria yang memenuhi, makanya langsung dirujuk ke RS Bahteramas, selaku rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah pusat,” tambahnya.

Saat ini, kata Nuraeni, ruang IGD RSUD Baubau telah disterilisasi sebagai langkah antisipasi dan belum menerima pasien. Sterilisasi tersebut berlangsung selama 12 jam.

“Kalau sudah bisa, mungkin sore sudah menerima pasien. Semalam petugas medis, kita sudah sampaikan untuk tetap waspada,” pungkasnya.

Ia berharap kepada masyarakat Kota Baubau untuk tidak terlalu panik dengan informasi yang beredar, tetapi tetap waspada.

Reporter: Muhammad Yasir

Facebook Comments
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry