Musrenbang RPJMD Buteng Fokus Kembangkan Potensi Wilayah

Bupati Buteng Samahuddin saat membuka Musrenbang tingkat Kabupaten Buteng, Rabu 18 Maret 2020.
Bacakan

Labungkari, Inilahsultra.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton tengah (Buteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 di Gedung Azzahra Kecamatan Lakudo, Rabu, 18 Maret 2020.

Musrembang ini membahas prioritas kegiatan pembangunan di daerah yang akan menjadi bahan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2021.

-Advertisement-

Kegiatan ini dihadiri langsung Bupati Buton Tengah Samahuddin, Sekretaris Daerah Buteng Kostantinus Bukide, Perwakilan Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara Hasrullah, Anggota DPRD Buteng, Kepala OPD, Camat, serta lurah.

Kegiatan menghadirkan dua pemateri dari Kementerian Dalam Negri (Kemendagri), yakni ; Direktur Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah Bahri, dan Gagat Sidi Wahono Sebagai Tim Pusat Data dan Informasi

Bupati Buteng Samahuddin mengatakan, RPJMD merupakan visi misi dari program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJMD dan memperhatikan RPJM Nasional.

Berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi terhadap RPJMD Kabupaten Buteng terhadap pencapaian program pembangunan tahun 2017-2022, dianggap perlu dilakukan revisi RPJMD.

Hal tersebut didasari dengan, penyesuaian subtansi RPJMD Kabupaten Buteng terhadap arah kebijakan tahunan sebagai pedoman penyusunan RKPD. Sehingga prioritas pembangunan tahunan Buteng dapat terukur, memiliki arah dan tujuan yang lebih baik.

Kemudian, penjelasan pembangunan Buteng terhadap rencana pembangunan Provinsi Sultra, dimana tertuang dalam dokumen RPJMD Sultra tahun 2018-2023.

Dengan misi Pemkab Buteng, yang mewujudkan pembangunan berbasis pengembangan wilayah menuju Kabupaten Buteng yang berkah, sejahtera, produktif, agamis dan harmonis, hal tersebut merupakan wajah Buteng yang akan ditampilkan kedepan. Sehingga butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat

“Kami tidak dapat bekerja sendiri, tetapi sumbangsih pemikiran dan peran perangkat DPRD, para OPD dan mitra kerja pemerintah, akademisi, lembaga vertikal, yang telah memberikan perhatian sangat dibutuhkan,” ungkapnya.

Kasubid Perencanaan Daerah Bappeda Sultra Hasrullah menjelaskan, penyusunan RPJMD menjalin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi, antar ruang antar waktu, antar fungsi pemerintahan maupun pusat dan daerah. Ini juga menjadi konsistensi antar perencanaan, penganggran, pelaksanaan dan pengawasan.

“Dengan ini, kita dapat mengoptimalkan partisipasi masyarakat, menerima, menjamin terciptanya penggunaan sumber daya manusia secara efisien, efektif, berkeadilan,” tuturnya.

Tarik Benang Merah Kebijakan Pusat, Provinsi, dan Daerah

Perubahan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPDJMD) 2017-2022 Kabupaten Buton Tengah (Buteng) memiliki tujuan besar. Menarik sebuah benang merah antara kebijakan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buteng, L.Syamsuddin Pamone menjelaskan, perubahan RPJMD didalam Musrembang ditekankan terjadi sebuah sinkronisasi yang kuat. Baik antara kebijakan pusat, kebijakan provinsi, dan kebijakan daerah.

“Kita tahu bersama, pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo periode 2019-2024 memiliki arah kebijakan baru. Lalu Gubernur Sultra, H. Ali Mazi juga memiliki RPJMD baru,” katanya.

Atas kondisi ini, Kabupaten Buton Tengah harus mengambil posisi strategis untuk mensinkronkan tujuan. Mengambil interland atau benang merah yang bisa menyambungkan kebijakan nasional, provinsi dan daerah.

“Perubahan ini adalah ruang sehingga kebijakan di tingkat kabupaten atau kegiatan di daerah bersesuaian dengan kegiatan provinsi dan nasional,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga mencoba menginisiasi, mensinkronkan dan menerapkan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah Pembangunan Daerah.

“Itu yang kita inginkan sebenarnya, sekaligus meningkatkan produktivitas pembangunan tiga tahun kedepan,” katanya.

Bangun Konektivitas Lintas Sektor

Terciptanya konektivitas lintas sektor menjadi fokus pengembangan potensi wilayah merunut operasional visi misi Bupati dan Wakil Bupati Buteng 2017-2022. Pembangunan infrastruktur, ekonomi, pariwisata dan sektor lainnya dapat saling memberikan timbal balik dan stimulus satu sama lainnya.

Kepala Bappeda Buteng, L.Syamsuddin Pamone memberikan gambaran salah satu sektor. Misalnya sektor pariwisata yang dapat menstimulus kegiatan ekonomi lainnya.

Menurutnya, penguatan sektor pariwisata akan melahirkan ekonomi kreatif dari masyarakat. Dengan begitu lahir kegiatan baru yang saling mensuport dan saling menguntungkan.

“Artinya ketika orang datang di Buteng selain menikmati pariwisata misalnya pantai, dia bisa melihat hasil kerajinan masyarakat yang dikemas sekretaif mungkin. Sehingga ada manfaat lanjutan dan turunan kegiatan baru bagi masyarakat yang berkaitan dengan pengembangan potensi wilayah,” katanya.

Perubahan RPJMD Buteng juga didasari dari beberapa hal yang dirasa belum optimal. Salah satunya pengembangan mete.

“Kita inginkan kedepan apabila ada bantuan dari provinsi misalnya pembibitan, maka kita disini bisa melakukan penjarangan sehingga Buton Tengah itu kuat dengan metenya,” katanya.

L.Syamsuddin menilai Buteng memiliki potensi besar untuk pengembangan mete meski lahan perekebunan mete tak seluas Muna dan Buton. Namun dari segi pengelolaan, Buteng memiliki banyak peluang.

“Ada sekitar tiga gudang mete disini. Setelah dikelola, mete yang sudah bersih disuplai ke Mubarak Lombe di Kendari, itu representasi dari Buton Tengah,” katanya.

Apalagi saat ini, secara geografis kewilayahan Buteng sudah terkoneksi dengan baik. Infrastruktur dengan sistem jaringan jalan sudah memudahkan percepatan pergerakan barang dan jasa.

“Disamping kebutuhan lainnya misal, air bersih kita juga sudah meningkat. Inilah pentingnya kita lakukan sinkronisasi, agar semua kebijakan tidak saling tumpang tindih antara program nasional, provinsi dan daerah. Kolaborasi itu yang coba kita terus bangun,” katanya. (adv)

Facebook Comments