DPRD Butur Berharap Puskesmas Diberi Anggaran Penanganan Wabah Virus Corona

Ketua DPRD Butur Diwan bersama anggota saat mengunjungi Puskesmas Kambowa, Selasa 31 Maret 2020.
Bacakan

Buranga, Inilahsultra.com – Sebagian besar Puskesmas di Kabupaten Buton Utara (Butur) yang dikunjungi DPRD mengeluhkan kurangnya perlengkapan medis yang diberikan Tim Satgas Penanganan Wabah Covid-19 atau Virus Corona.

Sejak menangani wabah virus Corona selama dua pekan, perlengkapan medis yang diberikan hanya berupa cairan Bayclean, So Klin, Masker N95 5 buah, dan jas hujan.

Parahnya, beberapa Puskesmas mengaku belum ada yang dikunjungi oleh Tim Satgas Penanggulangan Wabah Covid-19.

Kepala Puskesmas Kambowa Hasriati mengatakan, selama menangani wabah virus Corona belum ada tim Satgas yang berkunjung.

“Belum ada Tim Satgas yang turun,” kata Hasriati kepada Ketua DPRD Butur Diwan, Selasa 31 Maret 2020.

Menurut dia, bahan-bahan penanganan wabah Covid-19 yang diberikan juga terbatas. Salah satunya adalah masker N95 yang diberikan hanya 5 buah. Padahal masker tersebut sangat dibutuhkan setiap melakukan screaning terhadap warga.

Dia menambahkan, untuk mengantisipasi warga yang masuk dari luar daerah, Puskesmas Kambowa telah bekerja sama dengan pemerintah desa untuk melaporkan setiap orang yang baru masuk di wilayahnya.

“Supaya kita screaning dulu,” ujarnya.

Sedangkan untuk insentif, Hasriati mengaku telah mengirim nama-nama petugas medis. Jumlahnya sebanyak 17 orang. Nama-nama itu dikirim pada Senin 30 Maret 2020.

Ketua DPRD Butur Diwan menegaskan, penanganan wabah Covid-19 atau virus Corona tidak bisa dianggap main-main. Meskipun saat ini belum ada warga yang positif terpapar virus Corona.

“Jangan nanti ada yang kena (Virus Corona) baru kita kelabakan. Mumpung sekarang belum ada sehingga kita harus antisipasi,” jelasnya.

Diwan berharap, seharusnya anggaran penanganan wabah Covid-19 diberikan langsung kepada Puskesmas. Pasalnya, Puskesmas menjadi ujung tombak penanganan wabah Covid-19.

“Selama ini Satgas belanja selalu kurang. Yang tau kebutuhan petugas medis kan Puskesmas. Kenapa kita tidak serahkan saja anggaran kepada Puskesmas untuk belanja sesuai kebutuhan mereka,” tuturnya.

Diwan berharap, sebaiknya diberikan anggaran Rp 100 Juta setiap Puskesmas untuk menangani wabah virus Corona. Bila kurang, anggaran itu bisa saja ditambah dengan menggeser beberapa pos anggaran yang tidak mendesak.

“Jujur saya banyak tanya teman-teman di Puskesmas mereka tau bagaimana caranya bisa mendapatkan masker. Itu salah satu contoh. Makanya saya berpikir kenapa kita tidak serahkan saja anggaran kepada Puskesmas nanti mereka yang belanja,” cetusnya.

Selain itu, lanjut Diwan, di wilayah tugas Puskesmas Kambowa perlu dibangun posko screaning di perbatasan dengan Kabupaten Buton. Sehingga setiap orang yang masuk di Kabupaten Butur bisa dilakukan pemeriksaan terlebih dulu.

“Kalau kita mau menangani wabah virus Corona ini dengan serius. Tapi kan kasian teman-teman di Puskesmas kalau mereka tidak punya anggaran,” tandasnya.

Editor: Din

Facebook Comments
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry