Ketua IKA FKM Butur Kecam Rektor UMI Lantik Peraih Suara Sedikit Pemilihan Dekan

Ketua IKA FKM Kabupaten Buton Utara (Butur), Hasiruddin, SKM.

Kendari, Inilahsultra.com-Kecaman kepada Rektor UMI, Prof Basri Modding melantik Dr Suharni A Fahcrin Spd Mkes menggantikan Dr R Sudirman MSi sebagai Dekan FKM UMI, Rabu 1 April 2020 lalu, terus berlanjut. Kali ini datang dari Ketua IKA FKM Kabupaten Buton Utara (Butur) Hasiruddin SKM.

Mantan Aktivis Universitas Muslim Indonesia ini menilai perilaku Rektor UMI ialah perilaku otoriter dan tidak mencerminkan nilai Ukhuwah Islamiah.

Menurut dia, pemilihan Dekan FKM UMI yang tidak demokratis dan dinilainya terkesan seperti akal-akalan saja.

-Advertisement-

“Saya sangat menyayangkan Rektor UMI yang berperilaku seperti itu, tidak mencerminkan pemimpin yang demokratis, keputusannya tidak berpihak pada azas keinginan banyak pihak, dalam hal ini orang-orang yang memiliki hak suara,” kata Hasiruddin melalui press releasenya, Rabu 8 Oktober 2020.

Pengurus Himpunan Mahasiswa Sulawesi Tenggara (HIMASULTRA) untuk wilayah Jakarta Ketua Bidang Kesehatan ini menambahkan, perilaku Rektor UMI dengan menunjuk Dekan FKM yang memiliki suara terkecil atau paling sedikit dipenjaringan adalah hal yang memalukan institusi, baginya UMI tidak pantas dipimpin oleh Rektor semacam itu.

“Kami malu ketika ditanya orang lain, katanya kenapa Rektor UMI begitu, dia lebih memilih orang yang sedikit suaranya, itukan dinilai otoriter dan bikin malu institusi” ujarnya.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pemuda Mahasiswa Butur (Hipma_Butur) Makassar ini juga memperoleh informasi bahwa mekanisme pemilihan Dekan model baru itu tidak pernah dibicarakan dirapat Senat Universitas. Padahal menurutnya, pemilihan Dekan adalah hal penting dan strategis.

“Aneh betul ini Rektor UMI sekarang, model baru pemilihan dekan tidak dibicarakan di Senat Universitas, padahal kan hal semacam itu harusnya dibicarakan di Rapat Senat Universitas, bukan ambil kebijakan sendiri, kemana itu ukhuwah dan nilai nilai Islami dalam mengambil keputusan,” tegasnya.

Hasiruddin Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka (UHAMKA) yang juga selaku Eks Ketua Umum HMI Komisariat FKM UMI Makassar menyayangkan keputusan yang diambil oleh Rektor UMI.

“Bagaimana mungkin pemilihan Dekan FKM UMI Rektor lebih memilih melantik calon yang suaranya lebih sedikit dari pada yang menang secara demokratis. Sehingga sikap otoriter Rektor UMI dipertontonkan dan membuat nama baik kampus tercoreng karena sikapnya” cetusnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku akan segera melayangkan surat kepada Ketua Umum IKA FKM dan Ketua Pengurus Pusat IKA UMI agar segera meminta kepada Pengurus Yayasan UMI untuk segera memecat Prof. Basri Modding sebagai Rektor UMI karena dinilai bersikap otoriter.

“Kami akan segera melayangkan surat pernyataan kepada Ketua IKA FKM dan Ketua Pengurus Pusat IKA UMI, agar kiranya segera meminta kepada Pengurus Yayasan UMI untuk memecat Rektor UMI dari jabatannya karena sikapnya otoriter dan membuat malu institusi,” tutupnya.

 

Facebook Comments