Dari 2,3 Juta Warga Sultra, Baru 691 Rapid Test dan 229 Swab Tenggorok

Salah satu alat rapid test virus corona. (Foto Aladokter.com)

Kendari, Inilahsultra.com – Dari 2,396 juta jumlah penduduk Sulawesi Tenggara (data BPS 2019), yang baru menjalani rapid test sebanyak 691 jiwa.

Sementara warga yang sudah diambil sampel swab tenggoroknya sebanyak 229 orang.

“Sampai saat ini sudah dilakukan 229 swab tenggorok, dengan rincian 190 sudah ada hasil, 39 belum (ada) hasil,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal dalam pesan Whatsappnya, Kamis 16 April 2020.

-Advertisement-

Dari 190 hasil lab itu, yang terkonfirmasi yang terkonfirmasi positif sebanyak 27 orang, 10 diantaranya adalah perwira polisi.

“39 belum ada hasil, termasuk sampel swab yang dari Kabupaten Muna,” lanjutnya.

Rapid test merupakan alat penapisan atau deteksi dini terhadap pasien yang diduga terinfeksi virus corona.

Namun, alat ini bukan sebagai acuan untuk mendiagnostik seseorang terkonfirmasi virus corona melainkan hasil uji swab tenggorok yang dikeluarkan oleh Laboratorium yang mendapatkan legitimasi Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan data alat kesehatan (alkes) yang dilaporkan secara periodik Gugus Tugas Covid-19, sebanyak 7.350 Pcs rapid test telah ada di Bumi Anoa.

Sebanyak 3.801 Pcs telah didistribusi ke beberapa rumah sakit di Sultra termasuk di rumah jabatan Gubernur Sultra dan Dinas Kesehatan.

Sementara sisa stok alat rapid test yang tersimpan di gudang Dinas Kesehatan sebanyak 3.549 Pcs.

Validitas Data

Dalam sehari, Gugus Tugas Covid-19 Sultra mengumumkan data perkembangan kasus virus corona di Sultra pukul 09.00 WITa dan pukul 17.00 WITa.

Biasanya, kasus terkonfirmasi positif disampaikan pada sore hari setelah Jubir Nasional mengumumkan jumlah kasus dalam sehari hingga akumulasi kasus.

Selain mengumumkan data konfirmasi positif, Gugus Tugas Covid-19 Sultra juga menyampaikan perkembangan kasus orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Berdasarkan data per Kamis 16 April 2020, jumlah OTG di Sultra sebanyak 95 orang tersebar di 17 kabupaten atau kota.

Kemudian ODP 330 orang dan PDP sebanyak 13 orang.

Sementara pasien terkonfirmasi positif totalnya sudah 27 orang dengan rincian, 22 sementara menjalani perawatan, empat sembuh dan satu meninggal dunia.

Dari data OTG, ODP maupun PDP secara keseluruhan Sultra ada beberapa data yang tidak dimasukkan dalam tiga kategori di atas.

Misalnya, penumpang KM Lambelu yang turun di Pelabuhan Murhum Baubau pada 6 April 2020 serta puluhan calon perwira polisi yang masuk klaster Sukabumi.

Berdasarkan data Kompas, jumlah total penumpang KM Lambelu yang turun di Pelabuhan Murhum Baubau 716 orang. Penumpang paling banyak berasal dari Baubau dengan jumlah 206 orang, selanjutnya Buton Tengah (110 orang), Wakatobi (78 orang), Buton (72 orang), Muna (52 orang), dan beberapa daerah lain di Sultra.

Sementara polisi yang diambil sampel swabnya menurut Rabiul lebih dari 40 orang. Soal waktu kedatangan polisi dari Sukabumi hingga dikarantina di SPN Anggotoa belum ada informasi pasti dari instansi terkait.

Kapolda Sultra coba dikonfirmasi melalui pesan Whastapp, belum memberikan respon.

Bila dikalkulasi antara penumpang KM Lambelu dan aparat kepolisian termasuk kontak erat 17 pasien lain yang masuk klaster Konawe dan Kendari, maka jumlah orang yang harusnya OTG, PDP atau pun PDP bisa sampai 1.000 orang.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 pada 6 April OTG sebanyak 67 orang, ODP 579 dan PDP 15 orang.

Jumlahnya tidak mengalami peningkatan hingga 16 April 2020. Bahkan, angka ODP dan OTG cenderung menurun.

Di Buton Tengah misalnya. OTG hanya 8 orang dan ODP hanya 38 orang. Padahal, jumlah warganya yang turun dari kapal Lambelu sebanyak 110 orang.

Di Kota Baubau juga demikian. Pada tanggal yang sama OTG 8 orang dan ODP sebanyak 34 orang.

Sementara Kota Kendari, 70 OTG, 43 ODP dan 6 PDP.

Menurut Rabiul Awal saat dihubungi beberapa hari sebelumnya, data OTG, ODP dan PDP harusnya menjadi domain kabupaten atau kota untuk dilaporkan atau diinput dalam portal informasi kasus covid-19 se-Sultra.

Penulis : Pandi

Facebook Comments