
Kendari, Inilahsultra.com – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi resmi melantik Siska Karina Imran sebagai Wakil Wali Kota Kendari sisa masa jabatan 2017-2022 acara berlangsung di Rujab Gubernur Sultra, Rabu 6 Mei 2020.
Jabatan wakil wali kota sebelumnya lowong sejak Sulkarnain Kadir dilantik sebagai Wali Kota Kendari pada 22 April 2019, mengantikan Adriatma Dwi Putra (ADP) tersandung kasus di KPK.
Dalam pengambilan sumpah dan janji jabatan ini, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, kepada wakil wali kota baru saja dilantik dapat bersinergi dengan walo kota dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab kepada masyarakat.
“Untuk itu, diharapkan wali kota dan wakil wali kota bersinergi untuk fokus bekerja penanganan Covid-19 saat ini, dan berkarya untuk kemajuan daerah khsususnya Kota Kendari ke depannya,” ujar Ali Mazi.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, dengan adanya Siska Karina Imran sebagai wakil wali kota pemerintahan di Kota Kendari menjadi lengkap.
“Mudah-mudahan dilantiknya beliau hari ini kita bisa bekerja lebih maksimal dan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di Kota Kendari,” kata Sulkarnain saat menghadiri acara pelantikan.
Untuk itu, orang nomor satu di Kota Kendari ini meminta istri mantan Wali Kota Kendari ADP ini untuk secepatnya beradaptasi di pemerintahan dalam menjalankan tugas.
“Saya minta beliau untuk segera beradaptasi, karena tugas-tugas di Kota Kendari sangat banyak, yang selama ini memikul sendirian. Maka dengan adanya ibu Siska sekarang tugas-tugas bisa didistribusikan dan delegasikan kemudian bisa lebih maksimal hasilnya,” tutup Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Kendari ini.
Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran mengatakan, pertama-tama akan melakukan koordinasi kepada wali kota untuk mendapatkan arahan dalam menjalankan tugas.
“Saya akan berkoordinasi dengan pak wali kota mengenai arahan dari beliau dengan apa yang kita akan tuntaskan segera,” kata Siska Karina usai mengikuti pelantikan.
Tapi yang paling utama saat ini, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, difokuskan dulu pada penanganan dan upaya memutus mata rantai wabah Covid-19 di Kota Kendari.
Saat ini, Kota Kendari menjadi daerah tertinggi kasus virus corona di Sultra dengan 34 kasus sebanyak 8 orang sembuh dan dua meninggal dunia.
“Tentu kita fokus penangana Covid-19 dan tidak mengesampingkan program-program yang ada dalam visi misi wali kota dan wakil wali kota (ADP-SUL) periode 2017-2022,” tutupnya.
Penulis : Haerun