
Kendari, Inilahsultra.com – Ratusan peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mengikuti rapid tes
di Gedung Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sabtu 4 Juli 2020.
Pantauan Inilahsultra.com, sekitar pukul 10.00 WITa, ratusan peserta mengikuti rapid tes sebagai persyaratan administrasi mengikuti UTBK-SBMPTN di UHO sudah memadati area Gedung Auditorium.
Para peserta terlihat saling dorong melakukan registasi untuk mengikuti rapid tes tanpa memperhatikan dan menerapkan prorokol kesehatan. Bahkan tanpa adanya pengawalan dari pihak kampus.
Salah seorang peserta rapid saat diwawancarai beberapa awak media,
Asnilam mengatakan, dirinya hadir sejak pukul 07.00 WITa, tapi lebih
memilih menjadi peserta terakhir, karena tidak mau bergabung di dalam kerumunan para peserta.
“Saya datng dari pagi memang
sekitar jam 7. Alasan saya datang pagi, agar cepat dapat antrian. Tapi ternyata tidak ada pengawalan dan orang baku dorong-dorong. Saya langsung keluar, lebih baik saya jadi yang terakhir dari pada ikut disitu, karena jangan sampai ada yang kena corona,” katanya.
Sementara Wakil Rektor III, Nur Arafah, saat dikonfirmasi mengatakan, memang hari ini UHO menyelenggarakan rapid ttest Tetapi dirinya bingung terkait penertiban sosial distancing terhadap banyak peserta yang mengikuti rapid test.
“Benar ada rapid test. Mungkin karena ada kasus positifnya. Itulah yang saya pikirkan, karena waktu yang mepet pada satu tempat, karena layanan meja sedikit dan harus banyak layanannya,” singkatnya.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Covid-19 Kota Kendari, Algazali, menyayangkan pelaksanaan rapid test yang mengabaikan protokol kesehatan.
“Harusnya kita patuhi protokol kesehatan dengan melakukan sosial distancing. Terlebih lagi physical ditancing semua harus tahu dan sadar dengan tetap jaga jarak agar penularan bisa diputuskan,” katanya.
Penulis : Haerun