Kendari, Inilahsultra.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Irjen Pol Merdisyam, mengatakan belum mendapatkan sejumlah daerah rawan pilkada di Sultra. Dari sebanyak 7 daerah pelaksana Pilkada Desember 2020, pihaknya belum mendapat laporan calon yang akan tampil nantinya.
“Nanti kita setelah ada penetapan baru kita tetapkan indeks kerawanan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, setelah penatapan baru ada indeks kerawanan. Indikator kerawanan bisa dilihat dari siapa calon dan jumlah pasangan di setiap daerah.
“Head to head atau gimana, itu bisa dilihat indeks kerawanannya,” ujar Merdisyam, 15 Juli 2020.
Dengan kondisi ini, dia mengingatkan anggotanya untuk menjaga netralitas pada pelaksanaan pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak.
“Anggota harus menjaga netralitas. Harus memberikan contoh terbaik sebagai pengamanan dalam pelaksanaan Pilkada,” ujarnya.
Diketahui tujuh daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara, akan melaksanakan. Ketujuh daerah tersebut ialah, Konawe Selatan, Konawe Utara, Buton Utara, Muna, Wakatobi, Konawe Kepulauan dan Kolaka Timur.
Hal ini disampaikan kapolda pada acara dialog antara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Sultra, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tokoh politik dan banyak ketua-ketua lembaga organisasi kepemudaan dan lembaga swaya masyarakat.
“Saya terus menekankan anggota saya, untuk tetap menjaga netralitas demi terwujudunya pilkada yang damai dan berjalan lancar,” kata Merdi di depan peserta dialog yang turut dihadiri perwakilan tujuh polres yang daerahnya akan melaksanakan pilkada.
Merdi menuturkan, ke depan jika anggotanya tidak mengamalkan perintah yang ia bilang adalah perintah kapolri langsung itu, divisi Propam Polda Sultra akan tegas melakukan penindakan disiplin dan kode etik. Netralitas polri katanya dapat menjaga kondusifitas pelaksanaan pilkada begitu juga daerah yang dianggap rawan terjadinya gejolak politik sebelum dan sesudah pelaksaan pilkada.
“Ini sesuai perintah kapolri,” jelasnya.
Sejauh ini KPU dan Bawaslu baru melaksanakan tahapan pilkada di tujuh daerah yang akan melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Menanggapi daerah rawan pilkada, menurut jendral bintang dua ini, pihaknya masih melakukan pemantauan dan pendalaman lebih lanjut.
“Untuk daerah rawan belum kami petakan, karena masih menunggu semua tahapan pilkadanya, kemudian juga sampai adanya calon yang ditetapkan oleh partai politik itu sendiri,” jelasnya.
Jumlah personel yang akan diturunkan, dalam pikiran merdi sudah terbayang, daerah mana saja yang akan dipertebal pasukan pengamanannya, namun hal itu belum ia lakukan, berkenan daerah yang akan melaksanakan pilkada belum ditetapkan calonnya siapa-siapa saja. Merdi mengaku itu baru akan dilakukan dikemudian hari.
“Tetapi kamu juga sudah punya gambaran sejauh mana daerah rawan pilkada. Tetapi jumlah personil nanti dulu, karena kita tunggu sampai penetapan calon dari partai, disitu juga nanti akan tergambar mana daerah rawan dan berapa personel dibutuhkan,” tegas Merdi.
Penulis : Akbar