
Kendari, Inilahsultra.com – Empat korban hilang kapal terbakar di Perairan Buton Selatan diketahui berasal dari Kabupaten Bone Sulawesi Selatan (Sulsel).
Keempatnya yakni, Dausi (50), Angg (35), Musa (50) yang juga nakhoda dan Sarif (20). Keempatnya merupakan warga Kabupaten Bone.
Basarnas Kendari sempat melakukan pencarian terhadap korban namun hingga pukul 18.00 WITa, Selasa 15 September 2020, keempat korban belum juga ditemukan.
“Menghentikan sementara operasi pencarian terhadap sisa 4 orang penumpang KM Yuliner 05. Operasi SAR akan dilanjutkan bsok pagi pada pukul 06.00 WITa,” kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi.
Ia menyebut, kapal RB 210 yang digunakan mencari korban saat ini sandar di dermaga Siompu Kabupaten Buton Selatan.
Sementara korban selamat bernama Halin (38) warga Maluku dan korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal Jawade (35) warga Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
“Kedua korban ditemukan pada 14 September 2020 pukul 18.00 Wita oleh nelayan kurang lebih 3 NM sebelah selatan Pulau Talaga Besar dan selanjutnya dievakuasi ke Pulau Sagori Kecamatan Kabaena untuk diberikan pertolongan,” pungkasnya.
Diberitakan,
Kapal Motor (KM) Yuliner GT 97 terbakar di sekitar Perairan Talaga, Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra). Satu orang dikabarkan meninggal dunia.
Basarnas Kendari menerima informasi dari Korpos SAR Baubau, Selasa 15 September 2020, sekira pukul 13.48 WITa.
Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi mengatakan, laporan yang diterima telah terjadi kecelakaan kapal yakni kapal KM Yuliner terbakar di sekitar Perairan Talaga, Pulau Siompu.
“Jarak tempuh sekitar 19 Nautical Mile dari dermaga Murhum Bau-bau,” terang Aris Sofingi.
Kecelakaan kapal itu, sambung Aris Sofingi, empat orang dikabarkan hilang, satu orang meninggal dunia dan satu orang dalam keadaan selamat. Saat ini dalam penanganan aparat setempat.
“Berdasarkan laporan itu, sekira pukul 14.00 WITa, Tim Rescue Pos SAR Baubau diberangkatkan menuju Tempat Kejadian Musibah (TKM) dengan menggunakan RB 210 menuju LKK untuk memberikan bantuan SAR,” ujarnya.
Rute kapal tersebut Pangkep – Binongko dengan muat barang berupa semen, pemilik kapal kontak terakhir, Sabtu 12 September 2020 subuh.
Penulis : Onno