
Labungkari, Inilahsultra.com – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mengakui masih banyak pengangguran di daerah berjargon Negeri Seribu Gua itu.
Kepala Disnakertrans Buteng La Saripi mengatakan, hingga saat ini berdasarkan data warga yang mengambil kartu pencari kerja di tahun 2019 terdapat sekitar 1833 orang yang terdiri dari laki-laki 587 orang dan perempuan 1246 orang.
“Ini data termasuk pencari kerja yang mendaftar CPNS tahun 2019 lalu,” ungkapnya.
Untuk tahun 2020, lanjut dia, pihaknya belum melakukan pendataan.
Untuk mengantisipasi dan mengatasi pengangguran yang ada di Buteng, kata dia, Disnakertrans telah berkoordinasi dengan Badan Latihan Kerja (BLK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pihaknya meminta beberapa kelompok untuk mengikuti pelatihan menjahit dan perbengkelan.
“Untuk ketersediaan lapangan kerja di Buteng sangat minim, sehingga banyak pengangguran, tapi kita sudah mengusulkan pelatihan di BLK Sultra,” bebernya.
Saat ini, Disnakertrans baru mengusulkan dua kelompok yakni kelompok menjahit sebanyak 32 orang. Mereka merupakan masyarakat atau ibu-ibu produktif. Sementara untuk kelompok otomotif atau perbengkelan roda dua hanya mengusulkan 16 orang.
Menurut La Saripi, akibat PSBB di Jakarta, maka anggaran pusat dihentikan. Meski begitu, nama-nama kelompok sudah masuk di BLK Kendari.
“Untuk Buteng sesuai permintaan menjadi skala prioritas pada tahun 2021 paling lama April sudah mulai berjalan,” tutupnya.
Reporter: LM Arianto