Kendari, Inilahsultra.com – Polisi mengerahkan helikopter untuk menghambur demonstrasi mahasiswa yang berlangsung di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tenggara, Sabtu 26 September 2020.
Mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Polda Sultra menuntut agar penuntasan kasus tewasnya Randi (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19). Kedua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) itu tewas saat demo pada 26 September 2019, atau tepat setahun lalu.
Dalam demo kali ini, mahasiswa turut merusak kawat berduri dan membakar ban di jalan menuju Mapolda Sultra. Akibatnya, jalan di daerah itu ditutup.
Di tengah demonstrasi massa, muncul helikopter milik Polda Sultra yang terbang rendah di tengah kerumunan massa aksi.
Akibatnya, angin yang ditimbulkan helikopter membuat massa berhamburan. Tak terkecuali jurnalis yang meliput. Helikopter tersebut beberapa kali lalu lalang di atas kerumunan massa.
Upaya polisi ini kemudian memancing reaksi dari mahasiswa. Massa beberapa kali melempar batu dan kayu ke arah aparat keamanan.
Meski sempat memanas, namun situasi kembali terkendali dan mahasiswa kembali menggelar orasi secara bergantian.
Dalam tuntutannya, massa mendesak Mapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra untuk segera mundur karena dianggap gagal menuntaskan kasus tewasnya dua mahasiswa.
Kasus penembakan Randi sudah sampai di pengadilan, namun massa menduga masih ada aparat lain yang belum diperiksa dalam kasus tewasnya dua mahasiswa.
Selain itu, kasus Yusuf Kardawi juga belum diungkap oleh polisi. Padahal, sejumlah saksi dan video memperlihatkan Yusuf meninggal di depan pintu masuk Kantor Dinas Nakertrans Sultra dengan luka parah di kepala diduga akibat tembakan aparat.
Penulis : Onno