La Duma, Buruh Bangunan Nyaris Lumpuh Dikeroyok Polisi di Demo Ricuh Kendari

La Duma, buruh bangunan korban salah sasaran polisi yang alami luka-luka. Akibat dianiaya polisi, ia mengalami luka di kepala dan tulang ekornya sakit. (Onno)
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Dua pekerja bangunan jadi korban kebrutalan polisi saat aksi demo ricuh di perempatan Mapolda Sultra, Sabtu, 26 September 2020 kemarin.

Dua korban diketahui bernama La Duma dan La Iwan. Keduanya kebetulan lewat jalan itu karena hendak membeli makanan yang kebetulan aparat kepolisian menyisir di Bundaran Kantor Gubernur, Andonohu, Kota Kendari.

-Advertisement-

Saat ditemui Inilahsultra.com, La Iwan menceritakan, usai bekerja bangunan, ia berboncengan dengan La Duma menggunakan sepeda motor untuk membeli makanan. Sesampainya di bundaran Kantor Gubernur mereka ditahan oleh aparat kepolisian.

“Saya tidak tahu kondisi di sana kemarin, saat ditahan saya mau memutar motor karena disuruh putar balik. Tiba-tiba, ada yang lari ka arah saya, memukul helemku,” ucap La Iwan saat ditemui di tempat tinggalnya, Minggu 27 September 2020.

Di hadapan polisi, La Iwan bilang bahwa dirinya pekerja bangunan bukan mahasiswa. Tetapi, masih saja dipukuli oleh polisi. Ada pula polisi yang menahan agar dirinya tidak dipukul.

“Saya tidak tahu apa-apa, saya bukan mahasiswa. Saya pekerja bangunan, tapi saya masih dipukul juga, ada juga yang menahan. Bayak sekali mereka. Kemudian kita dikasih duduk di bundaran dan kami dipisahkan dengan La Duma, lalu dibawa di Polda Sultra,” sambungnya.

La Iwan mengaku, akibat pukulan itu, ia mengalami bengkak di tangan setelah dihantam pentungan aparat.

Di tempat yang sama, La Duma menuturkan, ia dipanggil iparnya (La Iwan) untuk menemaninya membeli makanan.

“Saya kaget, kita disuruh putar balik, ada suara di belakang. Katanya tahan, lalu saya turun dari motor dan berdiri. Tiba-tiba melayang pukulan,” tuturnya.

Waktu dikeroyok dan dipukul itu, lanjut La Duma, ia sempat berteriak lalu kemudian terjatuh dan tak sadarkan diri.

“Saya sudah bilang saya pekerja bangunan, tapi ada pake baju kaos dan pakaian polisi pukul saya. Tidak tahu dipukul pakai apa, saya tidak sadarkan diri mi,” imbuhnya.

Akibat dari pukulan itu, kondisi La Duma sangat memprihatinkan. Kepalanya terdapat dua luka menganga dengan tujuh jahitan. Tulang ekornya terasa sakit dan ia susah berdiri usai ditendang aparat.

“Di Polda sempat mendapat perawatan akibat luka. Setelah itu, saya diperbolehkan pulang,” akunya.

Sementara, WA Tumi (28), Wa Jima (29) selaku saudara La Duma, meminta polisi bertanggung jawab. Apalagi, La Duma merupakan tulang punggung keluarga.

“Kondisinya sudah begini, tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Karena tulang ekornya bengkak, saya sudah konpreskan air panas dan kami tidak tau apakah tulang ekornya patah atau apa kami tidak tahu,” pungkasnya.

La Duma merupakan tulang punggung keluarga karena bekerja bangunan untuk membiayai adiknya kuliah. Sejak tahun 2011 La Duma bekerja bangunan. Tahun 2012 ia tanggung adiknya kuliah.

Penulis : Onno

Facebook Comments