Kendari, Inilahsultra.com – Nasib Pelabuhan kapal penyeberangan feri di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memprihatinkan.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi Sultra, ada 14 pelabuhan di bawah naungan Pemprov Sultra. Namun, mayoritas usianya sudah berusia 30 tahun.
Teranyar, baru Pelabuhan Tampo dilakukan revitalisasi karena kondisinya bisa membahayakan jalur pelayaran dari Torobulu dan ke Pulau Muna atau sebaliknya.
“Semua Pelabuhan feri Sultra sama kondisinya sudah rusak semua seperti ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sultra Hado Hasina, Minggu 11 Oktober 2020.
Menurut dia, Pelabuhan di Sultra perlu dilakukan perbaikan untuk menghindari kecelakaan pelayaran.
Namun demikian, perbaikan itu terbentur minimnya anggaran daerah. Menurut Hado, biaya satu Pelabuhan untuk diperbaiki kurang lebih Rp9 miliar.
“Kalau mau diperbaiki utuh itu butuh Rp9 miliar perpelabuhan, tapi kan kita tidak ada biaya,” kata Hado Hasina.
Ia menyebut, pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan tambahan anggaran di DPRD Sultra, namun belum ada kepastian apakah akan dianggarkan perbaikan Pelabuhan di Sultra pada APBD 2021.
“Komisi 3 juga lagi puyeng kepala akibat covid kan sekarang devisit,” imbuhnya.
Ia menuturkan, perbaikan Pelabuhan makin berat karena APBN tidak bisa menangani revitalisasi Pelabuhan.
“Karena sudah diserahkan ke pemda. Iya, makin berat,” katanya soal rencana perbaikan Pelabuhan.
Ia berharap, DPRD Sultra bisa memberikan perhatian serius dalam alokasi anggaran untuk penanganan dan perbaikan seluruh Pelabuhan feri di Bumi Anoa.
“Ini kan urat nadi ekonomi daerah,” pungkasnya.
Penulis : Acung