Pilot dan Kru Helikopter Dikenakan Sanksi Disiplin dan Nonjob Enam Bulan

Helikopter dikerahkan untuk membubarkan massa aksi di depan Mapolda Sultra. (Onno)
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Buntut helikopter milik Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) terbang rendah saat aksi unjuk rasa, Sabtu 26 September 2020 lalu, pilot, co-pilot dan dua kru helikopter dikenakan sanksi disiplin serta nonjob selama enam bulan ke depan.

Hasil putusan sidang di Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sultra, empat anggota polisi dikenakan sanksi. Sidang tersebut digelar, Rabu 7 Oktober 2020 kemarin.

-Advertisement-

Pelaksana Harian (Plh) Bidang Humas Polda Sultra, Kombes Pol La Ode Proyek mengatakan, hasil sidang putusan mereka ditempatkan di ruang tertutup di Polda Sultra selama tujuh hari.

“iya, itu sanksi putusannya. Mereka ditempatkan di tempat khusus dan dilakukan pengawasan selama enam bulan,” jelas La Ode Proyek, Senin 12 Oktober 2020.

Kata mantan Kapolres Meranti ini, sanksi itu berlaku sejak dikeluarkannya putusan itu, terhitung sejak hari ini.

“Mereka melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan tugas,” sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pilot helikopter milik Polda Sultra terbang rendah untuk mengimbau massa aksi, agar tidak melakukan tindakan anarkis. Sebab, di saat bersamaan alat pengeras suara tidak berfungsi.

Saat itu mereka Bid Propam Polda Sultra telah memeriksa empat orang personel yakni polot, Co-pilot dan dua mekanik.

Sebelum polisi mengerahkan helikopter, mahasiswa berorasi di depan Mapolda Sultra. Massa aksi menuntut agar penuntasan kasus tewasnya Randi (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19).

Kedua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) itu tewas saat demo pada 26 September 2019, atau tepat setahun yang lalu.

Dalam demo itu, mahasiswa turut merusak kawat berduri dan membakar ban di jalan menuju Mapolda Sultra. Akibatnya, jalan di daerah itu ditutup.

Di tengah demonstrasi massa, muncul helikopter milik Polda Sultra yang terbang rendah di tengah kerumunan massa aksi.

Akibatnya, angin dari baling-baling helikopter membuat massa berhamburan. Tak terkecuali jurnalis yang meliput. Helikopter tersebut beberapa kali lalu Ialang di atas kerumunan massa.

Upaya polisi ini kemudian memancing reaksi dari mahasiswa. Massa beberapa kali melempar batu dan kayu ke arah aparat keamanan.

Penulis : Onno

Facebook Comments