
Kendari, Inilahsultra.com – Mantan Bupati Muna dua periode Ridwan Bae menilai LM Rusman Emba dan LM Rajiun Tumada memiliki karakter yang berbeda.
Rusman, kata Ridwan seorang politikus low profile. Sementara Rajiun seorang agresif dan emosional. Keduanya memiliki gaya yang berbeda dalam memimpin daerah. Untuk itu, Ridwan mengingatkan keduanya pada hal yang berbeda.
Rusman, kata Ridwan, bentuk kritikan dengan cara tidak memujinya melainkan mengoreksi kekurangannya agar bekerja lebih baik dan maksimal.
“Kalau dipuji bahaya. Saya tahu karakter dia. Makanya, saya berikan kritikan dengan terus menyebut kekurangannya. Saya tidak ingin puji dia agar dia sadar bahwa memiliki kekurangan,” kata Ridwan Bae, Sabtu 31 Oktober 2020.
Sementara Rajiun, sebut Ridwan, memiliki gaya politik lebih agresif dan cenderung emosional. Karakter seperti itu, lanjut Ridwan, tidak bisa ditentang. Ibarat api ketemu api yang bisa menyala.
“Caranya, saya puji Rajiun. Tapi pujian saya malah disalahgunakan. Dia ambil baiknya saja pujianku untuk dipamer ke masyarakat dan ketika saya kritik sedikit, dia tidak ungkapkan apa kekurangannya,” kata Ridwan Bae.
Ridwan mengaku, kritikan terhadap Rusman berbuah manis. Seluruh program yang ditinggalkan oleh dirinya maupun LM Baharuddin dilanjutkan Rusman saat menjabat Bupati Muna.
“Misalnya, masjid dia sukses lanjutkan. Termasuk rumah sakit umum daerah di zaman dokter dilanjutkan pembangunannya,” kata Ridwan.
Sementara Rajiun, ia puji dengan pembangunannya. Namun pujian itu disalahartikan. Harusnya Rajiun mengoreksi diri bahwa infrastruktur perkantoran itu penting di suatu daerah.
“Sekarang, Muna Barat belum ada pusat perkantoran. Masih meminjam di kantor lama. Kantor DPRD saja kondisinya memprihatinkan. Harusnya itu juga dibangun oleh Rajiun,” katanya.
Ridwan juga menyebut, dirinya mengkritik tidak pernah menyebut pribadi, baik Rusman maupun Rajiun. Menurutnya, kritikan merupakan obat sekalipun pahit bagi kepala daerah.
Ia pun berkaca pada dirinya waktu memimpin Muna dua periode. Kritikan sebagai cambuk untuk terus membangun daerah.
“Kritikan itu penting untuk mengingatkan kita. Saya sakit kepala kalau tidak ada berita yang tidak mengkritik. Tapi jangan pernah serang pribadi saya, kalau serang kebijakan saya, saya Terima. Mungkin saya keliru misalnya,” jelasnya.
Untuk itu, Ridwan menegaskan, kritikan kepada Rusman atau sanjungan kepada Rajiun jangan disalahartikan.
“Saya ingin keduanya ini sukses membangun daerahnya. Tapi Rajiun maju di Muna sebelum masa kepemimpinannya di Muna Barat selesai. Bahkan menyisakan masalah di Muna Barat. Itu yang saya kecewakan kepada Rajiun,” pungkasnya.
Penulis : Acung