SMPN 21 Kendari Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Kepala Sekolah Menengah Pertama 21 Kendari, Zamli.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com– Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka tingkat SMP pada sejumlah sekolah yang sudah dinyatakan siap. Salah satunya yang ditunjuk uji coba, yakni SMPN 21 Kendari.

Sekolah yang berada di Abeli Kecamatan Puwaatu ini, kini sudah siap dalam proses belajar mnegajar tatap muka.

-Advertisement-

Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, sekitar 8 SMP yang akan melakukan tatap muka, harus memenuhi peraturan yang ketat sesuai protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

Kepala Sekolah SMPN 21 Kendari Zamli, ditemui di ruangannya, Kamis 5 November 2020 mengatakan, sekolahnya sudah siap untuk dilakukan uji coba dalam proses pembelajaran tatap muka.

“Kami itu sudah menyiapkan masker, kita sudah menyiapkan sarana tempat cuci tangan, kami juga sudah menyiapkan semprot untuk pembersihan kelas, kemudian masih ada dua jerigen disinfektan, handsinitizer juga ada. Untuk di dalam banyak kita sudah siapkan, sabun juga ada. Secara dokumen juga kami sudah siap. Jadi prinsipnya kita sudah siap,” katanya.

Ia juga menambahkan, semua guru SMPN 21 Kendari sudah di Swab test, dan hasil Swab test menunjukan semua guru di SMPN 21 Kendari hasilnya negatif. Jadi, ujar dia guru yang bertugas di sekolahnya itu, siap melakukan proses pembelajaran tatap muka.

Kemudian, terang Zamli jumlah siswa di SMPN 21 Kendari sedikit, bahkan dari setiap kelas jumlahnya tidak sampai 10 orang.

Zamli merincikan, kelas tujuh hanya 9 siswa, kelas delapan hanya 8 orang, dan kelas sembilan hanya 5 orang.

“Jadi saya yakin kalau soal jaga jarak ya pasti, apa lagi biar jaraknya sekitar 2 meter pasti bisa karena jumlah siswa kami hanya sedikit,” tuturnya.

Zamli mengaku, selama pandemi Covid-19, seluruh sekolah di Kendari melaksanakan pembelajaran via online. Berkaitan dengan hal itu, untuk sekolahnya sendiri banyak mengalami kesulitan.

“Sekolah-sekolah di Kota Kendari selama ini melakukan pembelajaran melalui during atau pembelajaran online. Fapi SMPN 21 Kendari memiliki kendala dalam proses pembelajaran tersebut salah satunya tidak dapat mengakses jaringan Internet,” ucapnya.

Agar proses pembelajaran lancar, pihak sekolah sering melakukan kunjungan ke rumah siswa dalam pemberian informasi mengenai tugas mata pelajaran di sekolah. Bahkan siswa juga diperbolehkan ke sekolah untuk menyetor atau mengambil kembali tugas mata pelajaran yang dikerjakan di rumahnya.

“Kesulitannya kita dalam melakukan proses belajar online itu sulitnya dalam mengakses jaringan internet, kalau untuk menelpon mungkin bisa paling hanya satu atau atau dua batang jaringannya muncul. Tapi kalau untuk mengakses internet itu sangat susah, karena kan butuh jaringan yang sangat kuat. Jadi supaya proses pembelajarannya lancar kita sering melakukan kunjungan rumah untuk memberitahukan informasi seputar mata pelajaran yang akan dikerjakan,” terang dia.

Olehnya itu, Zamli berharap dalam proses pembelajaran tatap muka ke depannya dapat mengembalikan semangat belajar dan motivasi belajar siswa dapat meningkat. (ADS).

Reporter :Iqra Yudha

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibuwajibpakaimasker
#ingatpesanibuwajibjagajarak
#ingatpesanibuwajibcucitangan
#wajibpakaimasker
#wajibjagajarak
#wajibjagajarakhindarikerumunan
#wajibcucitangan
#wajibcucitangandengansabun

Facebook Comments