Bupati Buton Ikut Webinar Jejaring Global Para Kepala Daerah di Lima Negara

Bupati Buton La Bakry saat mengikuti pertemuan Webinar Jejaring Global para Kepala Daerah Pesisir dunia, Jumat malam 13 November 2020.
Bacakan

Pasarwajo, Inilahsultra.com – Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si menjadi salah satu wakil Indonesia dalam pertemuan Webinar Jejaring Global para Kepala Daerah Pesisir di dunia yang diselenggarakan oleh Rare.

Ada 10 kepala daerah pesisir dari lima negara yang turut serta antara lain Indonesia, Filipina, Mozambik, Brazil dan Honduras. Pertemuan secara virtual ini berlangsung di Rujab Bupati Buton, Malige Daoanawajo, Pasarwajo, Jumat malam 13 November 2020.

-Advertisement-

La Bakry mengaku bangga dan antusias bisa berpartisipasi pada kegiatan ini mewakili Indonesia bersama Bupati Minahasa.

“Saya sangat bangga dan berterima kasih di mana Buton dan Minahasa terpilih dalam program ini. Tentu saja pertimbangan teman-teman dari Rare Indonesia atas kinerja kita di sektor perikanan,” ucap La Bakry.

Ketua DPD Golkar Buton ini mengatakan, sangat mengapresiasi kinerja pihak Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda dan instansi lainnya yang menyebabkan kinerja sektor perikanan Buton bisa menjadi perhatian, baik di Kementerian maupun di lembaga lainnya seperti Rare Indonesia.

“Tentu saja ada penilaian-penilaian dari mereka sehingga kita diutus bersama Minahasa mewakili Indonesia. Pada kesempatan ini saya berterima kasih kepada kinerja pihak Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda dan instansi terkait lainnya yang menyebabkan sektor perikanan Buton bisa menjadi perhatian baik di Kementerian dan lembaga lainnya seperti Rare Indonesia,’ ungkapnya.

Mantan Wakil Bupati Buton ini mengaku, dengan terbentuknya jaringan global para kepala daerah pesisir ini, seluruh bupati mempunyai visi yang sama dalam pelestarian ekosistem laut agar bisa membawa perbaikan ekosistem laut yang lestari. Sehingga masyarakat dapat memperoleh manfaat untuk kesejahteraannya ke depan.

Beberapa manfaat dan peluang yang bisa terwujud dengan adanya jejaring global ini antara lain menjadi wadah diskusi dalam pengembangan dan pengelolaan perikanan sesama kepala daerah, adanya pelibatan masyarakat dan kelompok masyarakat di masing-masing daerah dalam pengelolaan perikanan secara berkelanjutan, dukungan investasi dalam mengembangkan perikanan dan pengelolaan perikanan terpadu, dukungan infrastruktur di masing-masing daerah guna mengembangkan sektor perikanan dan industri bagi masyarakat kecil.

“Dapat menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatnya pendapatan daerah di sektor perikanan dan pariwisata, serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang lebih mandiri,” ungkap La Bakry

Sementara itu, Senior Director for Programmatic Policy and Government Engagement RARE Indonesia,
Dr. Arwandrija Rukma mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas partisipasi Bupati Buton pada kegiatan Webinar jejaring global kepala daerah pesisir ini.

“Rare Indonesia sangat berterima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Buton atas partisipasinya yang sangat mengesankan, semoga Bupati dan jajaran Pemkab Buton berkenan dengan langkah awal yang perlu tindaklanjut ini,” ucapnya.

Menurut Arwandrija, acara ini merupakan tahap awal persiapan pembentukan Jejaring Kepala Daerah Global untuk perikanan skala kecil. Direncanakan pada pertemuan berikutnya, akan dihadiri oleh semua Bupati dan Wali Kota anggota kemitraan dari Sultra, Sulut dan 4 Negara lainnya.

“Kegiatan ini hanya salah satu kolaborasi yang sedang berjalan di Kabupaten Buton. Ada banyak kolaborasi antara Rare dan Pemerintah Buton yang sedang berjalan di tingkat akar rumput dalam sektor kelautan dan perikanan serta pemberdayaan desa pesisir, khususnya di Kecamatan Siotapina dan Lasalimu Selatan,” ungkapnya.

Kegiatan-kegiatan tersebut, merupakan bagian dari Program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) yang dilaksanakan dengan bimbingan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan.

PAAP mengupayakan pemberdayaan nelayan kecil yang terlembaga untuk dapat mengelola sebagian ruang laut melalui penyiapan dan implementasi rencana pengelolaan perikanan serta kepatuhan terhadap peraturan penangkapan ikan yang berkelanjutan.

Selain itu, masih dalam ke rangka PAAP, dilakukan juga pendampingan untuk mengintegrasikan kegiatan-kegiatan PAAP ke dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa dan Anggaran dan Pendapatan Desa. Demikian juga untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan rumah tangga nelayan. Program PAAP menyelenggaraan berbagai pelatihan dan memfasilitasi pembentukan kelompok-kelompok simpan pinjam.

Editor : Haerun

Facebook Comments