
Kendari, Inilahsultra.com – Pengurus Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menginginkan Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin untuk memimpin induk olahraga karate di Sultra itu.
Sebelumnya, nama Ruksamin muncul dalam perebutan Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sultra. Namun, beberapa pengurus daerah mengalihkan dukungan ke calon lain.
Menurut Ketua Pembinaan Prestasi (Binpres) FORKI Sultra La Isnain Kimi, pihaknya justru meminta Ruksamin untuk menjadi calon Ketua Umum FORKI Sultra yang sudah dua tahun tanpa kendali setelah mantan Dandrem 143 Haluoleo Kolonel Arm Dedi Nurhadiman pindah tugas ke Mabes TNI Cilangkap.
“Jadi FORKI Sultra terjadi kekosongan ketua umum. Karena sejak kongres PB FORKI tahun 2017. Ketua umum FORKI Sultra tidak bisa sistem ex officio, karena selama ini Sultra ex oficio Danrem. Jadi ketika danrem pindah tugas tidak ada istilah penggantian antarwaktu (PAW) ketua umum, karena PAW tidak dibenarkan dan tak disetujui oleh PB FORKI,” kata La Isnain, Sabtu 26 Desember 2020.
Untuk mengisi kekosongan itu, lanjut Isnain, pengurus mendorong Ruksamin untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum FORKI Sultra karena ia menganggap gaung karate lebih besar dibanding bulu tangkis jika berbicara prestasi.
Pria yang akrab disapa Naim ini melanjutkan, ada beberapa nama mereka incar untuk menawari sebagai ketua umum FORKI Sultra. Selain Ruksamin, ada juga nama Umar Samiun dan Kery Saiful Kongoasa.
“Cuman kami belum komunikasi langsung kepada mereka semua. Saya yakin dengan kebesaran FORKI Sultra dan jumlah kader karate yang tersebar di semua kabupaten kota di Sultra. Saya yakin mereka adalah figur yang punya dedikasi tinggi untuk besarkan olahraga karate yang merupakan salah cabang olah raga unggulan di Sultra dan cabang olahraga tertua di Sultra,” kata Naim.
Menurutnya, di tangan tiga tokoh ini, olahraga karate bisa merebut kembali kejayaannya seperti era 80-an dan 90-an.
Penulis : Acung