Honor Tim Medis Covid-19 Mubar Diduga Disunat

Salah satu tim medis Covid-19 di Mubar melakukan penyemprotan Dinsifektan di rumah warga. (Dok Muh Nur Alim/Inilahsultra.com)
Bacakan

Laworo, Inilahsultra.com– Beberapa Tenaga tim medis penanganan virus Corona (Covid-19) yang berada ditiap puskesmas Kabupaten Muna Barat (Mubar) mengeluhkan gaji atau honor mereka belum dibayarkan.

Sebanyak 15 Puskesmas yang tersebar di wilayah tiga kecamatan besar yakni, Lawa Raya, Tiworo Raya dan Kusambi Raya itu masing-masing puskesmas menempatkan enam orang tim tenaga medis untuk menangani Covid-19.

-Advertisement-

Sejauh ini, ditahun 2020 tim tenaga medis selalu bekerja maksimal dan siap siaga dalam menangani kasus atau setiap keluhan masyarakat terkait dengan adanya wabah virus yang mematikan itu.

Namun, beberapa tenaga tim medis Covid-19, dipenghujung pergantian tahun baru ini mengeluhkan honornya selama empat bulan terakhir ini diduga dipotong oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab

Salah satu Tim tenaga medis Covid-19 yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan, gaji yang dibayarkan 4 bulan terakhir yakni mulai dari bulan September hingga Desember ini tidak sesuai dengan apa yang mereka terima sebelumnya.

Pihaknya mengaku, gaji mereka selama 4 bulan itu yang harusnya dibayar per bulannya sebesar Rp 1 juta. Namun, faktanya mereka hanya terima sebesar Rp 3 juta per orang selama tiga bulan. Sementara dalam melakukan tanda tangan dipertanggung jawabannya menandatangani selama 4 bulan.

“Tapi yang dibayarkan cuman Rp 3 juta selama tiga bulan, harusnya dibayarkan selama 4 bulan sebesar Rp 4 juta. Jadi yang dipotong itu satu bulan sebanyak enam orang per puskesmas. Hitung mi kalau per puskesmas 6 orang sebanyak 15 puskesmas, kalau dipotong satu juta bunyi juga itu,” katanya.

“Tiga bulan yang diterima, tapi yang ditanda tangani dilaporan pertanggung jawaban saya liat ada selama empat bulan. terus satu bulanya kemana,” tambahnya.

Sementara saat dikonfirmasi di Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Barat, LM Ishar Masiala belum memberikan komentar. Jurnalis media ini mencoba menghubungi melalui sambungan telponya aktif, tapi tidak diangkat. Begitupun dengan pesan WhatsApp tidak dibalas.

Reporter :Muh Nur Alim

Facebook Comments