
Kendari, Inilahsultra.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Kendari bakal mengusung calon yang siap membesarkan partai berlambang pohon beringin di pemilihan wali kota mendatang.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi DPD II Partai Golkar Kota Kendari, LM Rajab Jinik mengatakan, setiap kader bertanggung jawab untuk melahirkan kader-kader baru di bawahnya dan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan.
Kalau kader tidak bisa membawa kader-kader baru di dalam tubuh kepengurusan Golkar maka akan diganti.
“Karena kader itu harus kerja membesarkan partai bukan untuk individu. Misalnya saya anggota DPRD dan saya ditanya sama Ketua DPD II Golkar, LM Inarto berapa bisa kobawa orang-orang di luar sana dalam menghadapi momen politik. Kalau saya bilang 1000 orang, maka saya bisa jamin 1000 orang bersama kita dan kalau tidak bisa terpaksa kita evaluasi,” jelas Rajab Jinik, Selasa 12 Januari 2021.
Anggota DPRD Kota Kendari ini menjelaskan, Pilwali saat ini masih menunggu tahapan dari penyelenggara. Jika sudah ada tahapan, maka infrastruktur DPD II Golkar Kendari akan disiapkan dan siap bertarung.
“Saya pikir siapa pun yang dilahirkan Golkar, mau Radan, Aksan Jaya, Inarto dan siapa saja kader diusung kita harus legawa. Kita sudah siap dengan infrastruktur di Golkar, karena kita tidak menginginkan Golkar ini hanya dipakai sebagai kendaraan politik,
tapi Golkar ini dipakai dengan misi membesarkan Golkar yang menjadi tanggung jawab pribadi kita sebagai kader Golkar,” jelasnya.
Untuk membesarkan partai, kata Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari ini, mesin politik dalam partai harus digerakkan atau dijalankan. Ia pun yakin bahwa kekuasaan bisa direbut, karena mesin utama dalam strategi politik untuk memenangkan pertarungan di infrastruktur partai.
“Sekarang kita hilangkan nafsu politik dan kita bicara dulu partai politik, bagaimana membesarkan partai politik ini. Setelah sudah solid dan kuat baru kita bicara siapa yang diusung untuk mewakili Golkar sebagai partai politik di kekuasaan dengan misi membesarkan partai. Tidak usah kita bicara individu sekarang ini, kalau bicara individu berarti semua orang bisa dipilih ketika punya uang, tapi tidak berkontribusi untuk partai,” jelasnya.
Dalam menentukan calon maju Pilwali, kata Rajab, banyak tahapan yang harus dilalui, baik itu dari tahapan perekrutan, elektabilitas, popularitas, survei dan
partai politik pendukung yang lain.
“Saya pikir itu bagian instrumen politik untuk melahirkan apakah layak atau tidak untuk diusung. Tidak hanya tiba-tiba muncul begitu saja saya mau tampil, tidak begitu karena semua punya proses. Yang harus kita pisahkan kepentingan pribadi dengan partai politik, tapi akan menyatu ketika ada momen pilitik. Kalau untuk saat ini kita pisahkan dulu nafsu kekuasaan pribadi dengan kita bicara membesarkan partai politik ke depannya,” jelasnya.
Penulis : Haerun