
Kendari, Inilahsultra.com – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ridwan Bae meminta kepada semua pemerintah daerah, tak terkecuali Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan pemerintah kabupaten atau kota di Bumi Anoa untuk memperkuat mitigasi bencana.
Hal ini diungkapkan Ridwan Bae terkait bencana gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021.
Ridwan mengaku, Indonesia adalah daerah rawan bencana salah satunya gempa bumi dan longsor. Indonesia juga masuk daerah cincin api pertemuan berbagai lempeng bumi dan sesar yang sewaktu-waktu bisa bergerak dan memicu gempa.
Untuk itu, potensi bencana yang tinggi ini harusnya meningkatkan kewaspadaan pemerintah dan masyarakatnya dalam menghadapi setiap dampak yang ditimbulkan.
“Selaku anggota DPR RI, saya ikut berduka atas bencana yang terjadi. Ada banyak pelajaran yang perlu diambil dari bencana yang terjadi,” kata Ridwan Bae, Sabtu 16 Januari 2021.
Politikus Golkar ini menjelaskan, pelajaran yang perlu diambil adalah pemerintah daerah perlu mengadopsi dan membuat peraturan daerah terkait mitigasi bencana.
Sebab, kata dia, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menganjurkan pemerintah daerah untuk membuat skala prioritas dalam menghadapi bencana.
“Tentu setiap daerah memiliki karakteristik bencana berbeda dengan daerah lainnya. Untuk itu, perlunya peraturan daerah dalam hal penanggulangan bencana ini,” kata Ridwan.
Dalam penanggulangan bencana, kata dia, tidak hanya berbicara apa yang mesti dilakukan setelah terjadi bencana. Tetapi, lebih dari itu, sebelum terjadi bencana sudah ada upaya dari pemerintah daerah untuk mengurangi risiko dan dampak lebih besar.
“Dengan begitu, kita bisa meminimalisir angka kerugian dan korban. Setidaknya, ketika bencana datang, kita sudah siap. Minimal, masyarakat diberikan pengetahuan terkait menghadapi bencana dan menyelematkan diri dari bencana,” bebernya.
Mantan Bupati Muna duan periode ini juga mengingatkan juga terkait dengan infrastruktur gedung dan bangunan yang harus kokoh dan tidak mudah rubuh saat gempa.
“Ini juga penting dievaluasi bersama. Hal seperti ini penting bagi daerah yang rawan bencana seperti gempa bumi,” katanya.
Berkaca dari bencana gempa bumi di Sulbar, Ridwan mengingatkan Pemda di Sultra agar segera mengevaluasi dan memperkuat mitigasi bencana. Sebab, Sultra juga memiliki potensi bencana yang besar seperti banjir, tanah longsor dan gempa bumi.
“Data BMKG, kita punya beberapa sesar aktif dan memiliki kekuatan yang lumayan besar. Ini patut diwaspadai. Makanya, pemda harus memperkuat mitigasi bencana. Sebab, tidak ada yang bisa prediksi terjadi gempa. Untuk itu, jika terjadi gempa, kita sudah siap mulai dari infrastruktur bangunan memenuhi standar, mengevakuasi diri dan lokasi evakuasi yang tepat,” jelasnya.
“Jika, terjadi potensi tsunami, maka masyarakat sudah mengetahui dimana lokasi ketinggian sebagai tempat evakuasi diri. Jangan biarkan masyarakat kebingungan mencari lokasi aman saat bencana terjadi,” pungkasnya.
Penulis : Iqra