
Kendari, Inilahsultra.com – Kisah sopir angkutan kota Kendari, jurusan kampus UHO-Kota-Kota Lama, Andi Amin, beberapa hari ini menjadi viral di sosial media (Sosmed).
Banyak netizen yang berempati padanya serta beberapa penggiat sosmed mendoakan pria 47 tahun ini agar dimudahkan rezekinya.
Pria yang berdomisili di Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu ini, tak menyangka bahwa dirinya viral. Ia mengetahui setelah empat hari karena banyak orang yang menghubunginya melalui sambungan telepon.
Bapak empat anak ini, setiap menarik penumpang selalu membawa anak bawah tiga tahun (batita) perempuannya bernama Aqila. Usia Batita itu, masih berumur 2 tahun 2 bulan.
Dirinya menjadi viral, setelah salah satu penumpangnya mengambil gambar (video) dari belakang tanpa sepengetahuan si sopir.
Video itu diselipkan kata-kata menyentuh hati dan diupload di akun Tik-tok, Facebook dan Instagram. Belum lama diupload netizen langsung memberi like dan menulis pesan di kolom komentar.
Meskipun dirinya viral, Andi Amin menanggapinya dengan biasa saja. Karena apa yang dilakukan itu sudah biasa dan tidak mengganggu aktivitasnya apalagi penumpang yang naik ke mobilnya.
“Saya baru tahu juga pak, empat hari setelah video itu viral. Saya menanggapi biasa saja, bukan saya yang buat, itu dari orang,” ucap Andi Amin saat ditemui Inilahsultra.com di jalan poros kota Kendari, Selasa 2 Februari 2021.
Saat ditanya alasan membawa anaknya dalam menarik penumpang, Andi Amin bilang, karena istrinya dan tiga anaknya juga bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Jadi anak saya tidak ada yang jaga. Ibunya sibuk menjual asongan di depan Kampus UHO dan tempatnya sangat panas. Makanya saya bawa, karena lebih aman kalau sama saya,” katanya.
Ia mengaku, setiap mengemudikan angkot Andi keluar rumah dari pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam. Meski pendapatannya tidak seberapa, terpenting adalah bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
“Alhamdulillah, pendapatan saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari,” tuturnya.
Lebih lanjut Andi Amin menuturkan, Aqilah ini adalah anak keempat. Setiap hari mengikuti dirinya saat menarik (mencari penumpang), dalam mobil angkot Aqilah betah tidak pernah rewel terkecuali kalau sedang lapar atau sedang haus.
“Saat saya menarik angkot, tidak pernah mengahalangi jika anak saya ikut di mobil. Ada penumpang yang prihatin. Saya bilang, mau diapa dan apa boleh buat sudah begini kenyataan hidup,” ujarnya.
Pandemi Covid, Pendapatan Menurun
Kerasnya hidup, Andi Amin tidak pernah putus asa apalagi mengeluh. Meskipun pendapatannya menurun 60 persen saat pandemi Covid-19 menerpa kota Kendari.
“Di masa pandemi Covid-19, pendapatan saya berkurang mencapai 60 persen,” bebernya.
Biasanya, di hari bisa ia mendapatkan uang 100 ribu. Karena pandemi, pendapat menurun drastis. Kadang dapat 50 ribu, kadang 30-40 ribu perhari.
“Mau gimana lagi, sudah begitu kenyataannya. terkadang putar otak untuk membayar cicilan mobil angkot ini,” imbuhnya.
Di ujung wawancara, Andi Amin berkisah, sebelum menjadi sopir angkot, ia adalah pedagang asongan di depan Kampus Universitas Haluoleo. Andi Amin menawarkan dagangannya secara langsung kepada konsumennya.
Tempat jualannya pun tidak menetap. Dagangannya berupa minum dingin dan rokok eceran. Kini, istrinya menggantikannya menjual asongan. Sementara dirinya sibuk bawa mobil angkot saban hari.
Penulis : Onno