Krisis Air Bersih, Sejumlah Warga di Wawonii Mengeluh

Ketua RT 01, Ikhsan Rahaka (46) Kelurahan Langara Laut saat menunjukkan Bentangan Pipa Cangkokan yang diduga menyebabkan krisis air bersih di wilayahnya.
Bacakan

Konkep, Inilahsultra.com – Air Bersih yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kebutuhan serta kesehatan manusia. Namun sayangnya pemenuhan atas kebutuhan tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan baik di beberapa daerah.

Sejak awal Januari 2021 mengalami krisis air bersih, masyarakat Kelurahan Langara Laut Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) menilai pihak yang bertanggung jawab akan hal itu lambat mengatasi persoalan tersebut.

Saat dikonfirmasi media ini, Ketua RT 01 Kelurahan Langara Laut Kecamatan Wawonii Barat Konkep, Ikhsan Rahaka (46) mengungkapkan keluhannya atas keterbatasan air bersih atau krisis air bersih yang melanda dirinya serta sejumlah warganya.

“Sudah lebih satu bulan kita kekurangan air bersih, dari jumlah 68 KK hampir semua warga mengeluh sama saya,” kata ketua RT 01 RW 01 itu, Senin, 8 Februari 2021.

Lebih jauh Ikhsan mengatakan, kendala air bersih ini diduga adanya bentangan pipa baru dan pencangkokan air bersih yang mematikan pipa lama serta mengurangi debit air.

“Kemarin itu katanya, adanya jaringan pipa baru, ada cangkokan itu hanya uji coba, apalagi tehnik pencangkokan pelubangan beda, makanya kami krisis air di Kelurahan,” jelas Ikhsan Rahaka.

“Sebelum ada jaringan pipa baru, kebutuhan air bersih tidak ada kendala,” tambahnya.

Ia juga mengharapkan agar masalah air bersih ini segera diselesaikan dan kembali normal lagi, terkhusus di wilayah Kelurahan Langara Laut.

Saat dikonfirmasi terpisah, salah satu warga Kelurahan Langara Laut RT 02 RW 02, Hasim. P (50) juga mengungkapkan keresahannya terkait krisis air bersih yang terjadi di wilayahnya.

“Bagaimana masyarakat tidak mau resah, selama ada bentangan pipa baru ini, semua warga, bahkan bukan cuman Kelurahan, bahkan sampai di Langara Bajo, Tanjung Batu mengeluh masalah air,” terang mantan Ketua RT 02 RW 02 Kelurahan Langara Laut itu.

“Karna tadinya air itu sampai ke dapur mereka, nah sekarang, jangankan sampai kedapur, depan rumah saja nda sampe,” ujarnya.

Keluhan mengenai air bersih ini, tutur Hasim, sudah berlangsung selama satu bulan lebih, sejak dibentangkan pipa baru tersebut.

“Sebelum ada bentangan pipa baru ini tidak ada keluhan, air bersih lancar,” katanya.

“Hampir keseluruhan warga kelurahan ini mengeluh masalah air, hanya mereka tidak berani bersuara,” lanjutnya.

Hasim juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Konkep, namun belum mendapat titik terang dari keluhan yang dialaminya bersama warga Kelurahan yang lain.

“PDAM kami sudah sampaikan, alasannya mereka itu, belum mereka punya hak, karna yang punya hak sampai hari ini masih kontraktor, yang membentangkan pipa,” pungkasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, lanjut Hasim, pihaknya dan beberapa warga lainnya harus membeli air tower dan tidak jarang mereka berusaha menarik dengan menggunakan mesin.

“Yang bisa beli air tower, air tower mereka beli, yang tidak, kemungkinan ada tetangga yang punya bak penampungan air, mereka minta disitu,” jelasnya.

Ia juga berharap agar persoalan air bersih ini segera diselesaikan, baik dari pihak Pemerintah, PDAM maupun pihak Kontraktor.

Dikonfirmasi terpisah, Petugas Lapangan Penyedia Air Bersih di Konkep, Yasir mengatakan, air bersih wilayah lingkungan 1 Kelurahan Langara Laut sempat tersendat karena terjadi penyumbatan. Akan tetapi, sumber airnya saat ini telah dipindah dari PDAM lama karena debit air yang kecil.

“Sekarang sumber airnya dikonekkan di pipa baru yang sumber airnya dari Mata Baho, karena debit air PDAM itu kecil. Pipa baru ini menyambung di atas untuk mengarah ke Desa Langkowala,” ujar dia.

Akibat dari kurangnya volume debit air, pihaknya mengatur waktu aliran air secara bergiliran dengan harapan penyaluran air bersih tersebut bisa merata kepada semua warga di desa yang ada di Langara Raya itu.

“Sekarang karena debit air yang kurang makanya kita roling, malam untuk bagian bawah, siang di bagian atas. Dulu nanti habis Magrib, sekarang itu jadwalnya jam 5 sore sampai jam 8 pagi di bagian kelurahan sampai Tanjung Batu,” ucapnya.

Dia menambahkan, bentangan pipa di lingkungan 1, akan dilanjutkan sambungan rumah setelah selesai pemeriksaan, kemudian dihubungkan ke dalam.

“Pipa yang dihubungkan ke dalam itu pembiayaannya ditanggung oleh warga itu sendiri” tutup dia.

Reporter : Sadaruddin

Facebook Comments