
Kendari, Inilahsultra.com – Gugus Tugas COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) memberi penjelasan terkait Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buton Utara (Butur) yang positif corona usai divaksin covid.
La Ode Rabiul Awal dari Gugus Tugas COVID-19 Sultra menyatakan, dalam uji klinis tahap 3, yang diberi vaksin pun masih ada yg terinfeksi.
“Tapi jumlahnya pun lebih sedikit dibanding yang hanya diberi placebo (kontrol). Inilah yang memberi angka efikasi 65%, 76% atau 91% untuk Sinovac misalnya,” kata Rabiul Awal dalam keterangannya, Sabtu 13 Februari 2021.
Ia melanjutkan, pada kelompok yang divaksin andai terinfeksi pun gejalanya lebih ringan atau relatif tanpa gejala dibanding kelompok kontrol yang lebih membutuhkan perawatan RS dalam uji klinis.
Menurut kajian para pakar dan dari hasil uji klinis, bebernya, antibodi komplit terbentuk paling cepat 2 minggu setelah injeksi dosis kedua.
“Untuk diketahui vaksinasi lengkap bila telah diberikan dalam 2 dosis dengan interval 14 hari (khusus >60 tahun interval 28 hari). Injeksi dosis pertama belum mampu memberikan kekebalan sama sekali, yang bisa dicapai adalah terbentuknya sel memori dalam sistem antibodi kita,” katanya.
Setelah injeksi dosis kedua diharapkan terbentuk antibodi utuh yang bisa dicapai paling cepat 2 minggu kemudian. Inilah yamg disebut sebagai Imunogenisitas. Pada uji-klinis fase 3, titer antibodi 2 mgg pascainjeksi kedua dan 3 bulan kemudian masih di atas angka 99 persen lebih,” imbuhnya.
Ia kembali menerangkan, dalam uji klinis ditemukan, sebelum divaksin, antibodi Covid19 tidak atau belum terbentuk, disebut sero negatif.
“Setelah divaksin terbentuk antibodi, disebut sero positif,” ujarnya.
Perubahan ini, lanjut dia, disebut sero konversi. Dalam uji klinis ditemukan sero konversi maksimal terjadi pada 2 minggu setelah injeksi dosis kedua dengan imunogenisitas 99.7 persen.
“Pada 3 bulan, masih 99.3 persen. Kita belum sampai 6 bulan evaluasi karena belum sampai waktunya. Tapi bila berdasar uji-klinis 1 dan 2 di China, pada 6 bulan evaluasi, imunogenisitas masih di atas 80 persen,” tuturnya.
Pada prinsipnya, kata dia, yang sudah terbentuk antibodi saja dengan vaksinasi (juga infeksi alamiah) masih sangat mungkin terpapar/terinfeksi Covid19.
“Itulah yang membuat angka efikasi uji klinis tidak ada yang 100 persen. Apalagi baru injeksi 1 minggu, masih dosis pertama pula,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buton Utara (Butur) AKBP Wasis Santoso SIK positif Covid-19 usai divaksin seminggu lalu.
Bukan hanya hanya Kapolres, istri dan anaknya juga positif Covid-19.
Saat ini, orang nomor satu di Polres Butur melakukan isolasi mandiri di rumah jabatannya di Jalan Minaminanga, Linsowu, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Butur.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Butur, AKBP Wasis Santoso bercerita, usai melakukan vaksinasi, Sabtu 6 Februari 2021 lalu, malamnya merasakan demam. Berikutnya, merasakan hilang indra penciuman.
“Saat ini saya masih rasakan demam nih,” ucap Wasis Santoso saat dikonfirmasi melalui telepon pribadinya, Jumat 12 Februari 2021.
Perwira dengan dua melati di pundak ini mengaku, Senin 7 Februari 2021 melakukan swab antigen dan hasilnya positif. Dua hari kemudian, Rabu 10 Februari 2021, merasakan hilang indra penciuman.
“Keesokan harinya, Kamis, 11 Februari 2021, saya melakukan test PCR dan hasilnya masih positif,” ujarnya.
Wasis menambahkan, istrinya adalah Tenaga Medis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dia (Istrinya) divaksin pertama di Babel dua minggu lalu.
“Istri dan anak saya di sana positif, kepadanya baik-baik saja. Saya di sini, demam saya makin parah,” pungkasnya.
Penulis : Haerun