
Buranga, Inilahsultra.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengalokasikan Kabupaten Buton Utara (Butur) dengan anggaran senilai Rp 164 Miliar untuk perbaikan jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur Wawan Wardaya mengatakan, anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kementerian PUPR, lanjut Wawan, telah memerintahkan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sultra untuk melakukan survei jalan lingkar Kabupaten Buton Utara tersebut.
“Mudah-mudahan tahun ini ada anggaran APBN karena sudah disurvei dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional. Untuk usulan kita jalan lingkar Buton Utara sudah disetujui Menteri PUPR. Sebelum anggaran itu diturunkan perlu disurvei dan dievaluasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sultra,” kata Wawan di ruang kerjanya, Senin 22 Februari 2021.
Menurut Wawan, hasil survei yang dilaporkan ke Menteri PUPR ada tiga koridor jalan yang perlu dibenahi. Masing-masing dari Jalan Nasional Labuan Kecamatan Wakorumba Utara sampai Waode Buri Kecamatan Kulisusu Utara.
Kemudian Waode Buri menuju Pelabuhan Lelamo dan Waode Buri menuju Bandara Lantagi.
“Prioritas mereka adalah jalan yang menghubungkan dengan jalan nasional,” paparnya.
Kata Wawan, proses pengerjaan jalan tersebut dilakukan secara berkesinambungan karena membutuhkan anggaran yang besar. Meski begitu, patut disyukuri karena Kementerian PUPR akan mengalokasikan anggaran setiap tahun.
“Nanti dikerjakan pada APBN Perubahan paling lambat bulan Juni. APBN induk kan sekarang sudah tender. Kalau APBN proses tendernya cepat,” ungkapnya.
Wawan menambahkan, selain APBN ada juga anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun ini untuk membenahi jalan poros Labuan-Waode Buri.
Masing-masing poros Labuan-Torombia senilai Rp 10,2 Miliar dengan panjang 3,5 Kilometer dan perbaikan jalan poros Lamoahi-Lakansai senilai Rp 300 Juta.
“Ada juga Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp 3,8 Miliar untuk perbaikan jalan Pebaoa-Lakansai,” rincinya.
Menurut Wawan, jalan tersebut merupakan titik rawan dan sangat dibutuhkan untuk segera ditingkatkan.
“Poros Labuan-Waode Buri memiliki tanah labil. Makanya dasar jalan itu harus benar-benar kuat baru bisa di aspal. Makanya dasar ini yang harus betul-betul diperhatikan dan ini butuh anggaran yang banyak,” tuturnya.
Editor: Din