Beredar Video Kekerasan LDK Mahasiswa UHO, Kampus Tegaskan Tak Pernah Keluarkan Izin

Video dugaan penyiksaan terhadap mahasiswa UHO oleh seniornya. (Istimewa)

Kendari, Inilahsultra.com – Beredar video berdurasi 1 menit 48 detik yang mempertontonkan sejumlah orang sedang dibasis di salah satu pantai di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam video tersebut, ada tindakan kekerasan yang dilakukan sejumlah orang kepada teman-temannya dengan membaringkan di pantai di bawah terik matahari dan kemudian dipukul dengan menggunakan sendal jepit.

Kemudian, ada teriakan salah seorang yang memukul dengan nada panitia jangan berhenti untuk melakukan pemukulan kepada sejumlah orang berbaring.

-Advertisement-

Kumpulan perempuan dibaringkan juga untuk dipukul dan dipisahkan dengan kumpulan laki-laki. Sejumlah laki-laki terlihat tidak menggunakan baju dan hanya memakai celana pendek.

Dengan beredarnya video viral di media sosial tersebut, Polda Sultra langsung melakukan penyelidikan dan menemukan beberapa fakta.

Wakapolda Sultra, Brigjen Pol Waris Agono mengungkapkan, berdasarkan penyelidikan kegiatan tersebut merupakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Haluoleo (UHO) Kendari.

Kegiatan tersebut dimulai dari pada Sabtu, 27 Februari samapi Minggu 28 Februari 2021 di Pantai Nambo, dengan diikuti sebanyak 79 mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP UHO angkatan 2020.

“Kegiatan itu dilaksanakan oleh MHJ dan tidak dianggarkan oleh pihak jurusan, fakultas, maupun universitas. Tapi itu merupakan kreatifitas HMJ dan disebut telah menjadi tradisi,” kata Brigjen Pol Waris Agono.

Terkait aksi kekerasan dalam video, kata Waris Agono, saat ini pihak bidang kemahasiswaan UHO masih mencari panitia dan biodata mahasiswa yang ada di dalam video dan terkait proses hukum kasus akan diproses apabila ada laporan resmi.

“Polda Sultra atau Polres Kendari akan memproses hukum apabila ada pelaporan dari korban terkait video tersebut,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Nur Arafah mengatakan, kejadian video maupun berita yang beredar memang dari Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

“Kami atas arahan pimpinan universitas sudah rapat tadi dan sudah ada keterangan dan klarifikasi dari jurusan yang bersangkutan Pendidikan Ekonomi FKIP,” kata Nur Arafah dalam konferensi pers.

Nur Arafah mengaku, pihak universitas tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut, karena UHO secara institusi tidak pernah mengeluarkan izin kegiatan tersebut.

“Kami ketahui setelah video tersebut viral di media sosial, karena kami tidak pernah mengizinkan dan kami tidak tahu. Kejadian ini snagat merugikam nama baik UHO secara institusi maupun citra kegiatan-kegiatan kemahasiswaan,” ujarnya.

“Kegiatan yang dilakukan oleh HMJ itu tidak berizin dari pihak institusi baik dari jurusan maupun universitas,” tambahnya.

Ia menambahakan, universitas meminta pimpinan jurusan dan fakultas menindaklanjuti dugaan pelanggaran dalam video tersebut.

“Kami sudah meminta pimpinan jurusan dan fakultas untuk menindaklanjuti lebih jauh untuk melihat ada pelanggaran sehigga ditempuh jalur hukum,” tutupnya.

Penulis : Haerun

Facebook Comments