
Kendari, Inilahsultra.com – Pelabuhan Feri di Kelurahan Batulo Kota Baubau siap dilepas oleh Pemerintah Provinsi Sultra ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Pemprov Sultra melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra menawarkan aset teesebut melalui sistem barter. Dengan kata lain Penyerahan Pelabuhan Feri di Kelurahan Batulo Baubau dilakukan secara tidak gratis.
Kepala Dishub Sultra, Hado Hasina, saat dikonfirmasi melalui via telepon selulernya mengatakan, pihaknya sudah menawarkan pelabuhan feri tersebut secara tertulis dan lisan ke Kemenhub di Jakarta, dan sisa persetujuan dari menteri pusat.
“Kita sudah tawarkan dua pekan lalu, pak Dirjen sudah oke, tinggal persetujuan pak menteri saja,” kata Hado Hasina, Jumat malam, 21 Maret 2021.
Pembangunan pelabuhan baru sebagai pengganti pelabuhan Feri Batulo Kota Baubau. Pihak dari Pemerintah Kota Baubau sendiri hanya menyiapkan lahan untuk lokasi pelabuhan Feri yang baru.
Mantan Pj Walikota Baubau ini menguraikan dua alternatif lokasi pengganti pelabuhan Feri Batulo yakni pesisir Warumusio Kelurahan Kadolomoko atau Lakologou Kecamatan Kokalukuna.
“Tadi konsultan sedang mengukur dua opsi calon lokasi pelabuhan feri baru. Apakah nanti dibangun di Warumusio atau Lakologou, itu nanti tergantung hasil studi kelayakannya. Yang jelas, begitu pak menteri bilang iya, maka langsung kita bangun tahun depan,” tuturnya.
Hado mengungkapkan, bahwa tawaran tukar menukar atau sistem barter aset tersebut sebagai bentuk dukungan dari Pemprov Sultra terhadap sektor pelabuhan Kota Baubau.
“Pindahnya itu bukan berarti kami merasa tidak cocok di situ, tapi karena lapangan penumpukan kontainer pelabuhan Murhum Baubau yang ada saat ini terlalu kecil. Makanya untuk mendapatkan lapangan penumpukan kontainer yang luas harus ditimbun laut sampai di (depan) hotel Mira Kadolomoko,” jelasnya.
Sementara itu, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buton Utara ini mengungkapkan, rencana perluasan lapangan kontainer hingga ke area hotel Mira itu melewati pelabuhan Feri Batulo. Jadi untuk pelabuhan Feri dicarikan tempat baru.
Selanjutnya ia memprediksikan bahwa lapangan penumpukan kontainer pelabuhan Murhum ada dua hektar, dan bisa dioperasikan sampai lima tahun ke bawah.
“Sementara untuk sampai 100 sampai 200 tahun kedepan, dibutuhkan sekira lima sampai enam hektar,” ulasnya.
Olehnya itu, menurutnya, kebijakan Pemprov Sultra adalah salah satu langkah untuk menjadikan sektor pelabuhan Baubau lebih prospektif. Sebab, masa depan Baubau terletak pada pelabuhan laut dan Bandar Udara.
Reporter: Iqra Yudha