Wagub Ajak Awasi Ketat Aktifitas Orang Asing

Wagub Sultra Lukman Abunawas saat memimpin Rakor Tim Pengawasan Orang Asing, Selasa 23 Maret 2021.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukman Abunawas mengajak seluruh elemen yang ada dalam Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) untuk turun lapangan melakukan pengawasan terhadap keberadaan dan aktifitas orang asing yang ada di Sultra.

Hal itu dikemukakan Lukman Abunawas dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim PORA yang digelar oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Sultra di Hotel Claro Kendari, Selasa 23 Maret 2021.

Pengawasan terhadap orang asing ini terutama para tenaga kerja asing yang bekerja di lokasi tambang nikel yang ada di Morosi, Kabupaten Konawe.

-Advertisement-

Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Kanwil Kemenkumham Sultra Silvester Sili Laba, jumlah Warga Negara Asing (WNA) yang ada di Sultra sebanyak 3.062 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 3.033 orang merupakan warga negara Cina, sisanya berasal dari Thailand, Filipina, dan India.

Kakanwil tidak merinci masing-masing jumlah warga asing di luar WNA asal Cina tersebut. Semua orang itu bekerja di lokasi tambang Morosi sejak tahun 2014 silam.

Pada kesempatan itu, Lukman juga menyampaikan permohonan maaf Gubernur Sultra Ali Mazi yang tidak berkesempatan hadir langsung. Sehingga mewakilkan kepadanya karena menggelar rapat terpadu dengan unsur Forkopimda.

Lukman mengapresiasi kegiatan ini karena selama sembilan tahun berkecimpung dalam pemerintahan provinsi (saat menjadi sekretaris daerah hingga wagub), baru kali ini mengetahui ada tim yang dibentuk khusus mengawasi orang asing.

Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, Lukman mendorong agar ke depannya rapat-rapat terpadu mengenai pengawasan orang asing dapat terus dilakukan. Lukman juga mengungkapkan bahwa dengan adanya investasi asing di Sultra memiliki dampak positif yang cukup besar. Namun, tidak dapat dipungkiri juga ada imbas-imbas negatif.

“Salah satu contohnya adalah perbedaan kultur, agama, dan adat istiadat antara orang Cina dengan warga setempat yang mayoritas Tolaki di lokasi itu. Ketika mereka datang, masyarakat setempat kaget dengan perilaku mereka,” jelasnya.

Dalam beberapa kali kunjungannya ke kawasan Konawe Utara, misalnya, Wagub mengungkapkan kerap singgah menemui masyarakat setempat untuk sekadar mengetahui perkembangan sosial kemasyarakatan dalam hubungannya dengan keberadaan pekerja asing di daerah itu.

Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Sultra Silvester Sili Laba mengungkapkan, dalam kurun tiga bulan bertugas di Sultra, daerah ini dinilai sangat kondusif terkait dengan relasi antara warga setempat dengan WNA.

Dia merasa bangga terhadap masyarakat Sultra karena semua elemen mampu menghadirkan suasana kondusif. Dia juga mengakui bahwa Tim PORA ini sempat tidak melakukan aktifitas selama dua tahun terakhir, yang salah satunya disebabkan pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun 2020 silam.

Reporter: Iqra Yudha

Facebook Comments