Di Hadapan Kepala BKPM RI, Rektor UHO : PT Antam Kurang Kontribusi Sektor Pendidikan

Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof. Muh. Zamrun Firihu melaporkan PT Aneka Tambang (Antam) yang tidak berkontribusi besar terhadap pendidikan di Sulawesi Tenggara (Sultra) kepada Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari,
Prof. Muh. Zamrun Firihu melaporkan PT Aneka Tambang (Antam) yang tidak berkontribusi besar terhadap pendidikan di Sulawesi Tenggara (Sultra) kepada Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Laporan tersebut didengar juga Gubernur Sultra H. Ali Mazi, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani, Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang, Sekda Sultra, Nur Endang Abbas, dan sejumlah pejabat yang hadir di Rujab Guberbur, pada Selasa malam 30 Maret 2021.

Alumnus Jepang ini mengatakan, pengelolaan PT. Antam sangat besar
mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Namun, kurang sangat kurang membantu generasi muda di Sultra terutama di bidang pendidikan yang bakal menyelesaikan studi di UHO.

-Advertisement-

“PT. Antam ini salah satu perusahaan tambang besar yang sudah puluhan tahun ada di Sultra, selama saya menjadi Rektor di UHO, bantuan beasiswa yang berikan kepada mahasiswa di UHO tidak sampai 20 orang,” kata Prof. Muh. Zamrun F dihadapan Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Zamrun menjelaskan, mahasiswa di UHO yang diterima setiap tahun sekitar 8 ribu yang tersebar di 17 kabupaten kota se Sultra dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa UHO itu rata-rata Rp3 juta permahasiswa. Kalau 100 mahasiswa yang dibantu, totalnya hanya sebesar Rp300 juta dan kalau diatasnya lagi itu, jumlah mahasiswa yang dibantu tidak hanya sekian persen pengeluaran pihak perusahaan.

“Bagi pemerintah daerah itu bukan uang banyak apalagi bagi perusahaan tambang besar dan sudah lama beroperasi. Saya kira itu hanya nol koma persen hasil dari perusahaan tersebut,” jelasnya

“Kalau berkontribusinya besar, saya kira mahasiswa yang bakal melanjutkan kuliah di UHO sangat terbantu dan beban ekonomi orang tua akan ringan apalagi dalam situasi pandemi Covid-19,” sambungnya.

Untuk itu, dalam kesempatan ini, matan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Mipa) UHO ini berharap Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mempertegas dan menekan pihak PT Antam agar dapat memberikan kontribusi lebih dengan penambahan kuota beasiswa mahasiswa di UHO.

“Mungkin pak Menteri bisa mempertegas untuk memberikan arahan kepada PT. Antam dan semua perusahaan yang ada di Sultra untuk berkontribusi beasiswa kepada mahasiswa,” tutupnya.

Menanggapi hal itu, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan, nanti tiba di Jakarta akan memanggil pimpinan PT. Antam untuk mendiskusikan persoalan tersebut.

“Tiba di Jakarta saya akan mengundang PT Antam untuk membicarakan itu, kalau perlu nanti sama-sama pak Gubernur rapat di BKPM untuk minta dana CSR-nya untuk bantu beasiswa mahasiswa, karena saya mengerti suasana kebatinan pak rektor ini dalam rangka menciptakan sumber daya manusia,” ujarnya.

Lanjut Bahlil Lahadalia, PT Antam yang didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 merupakan perusahaan besar yang juga merupakan anak perusahaan BUMN pertambangan Inalum sudah lama beroperasi di Bumi Anoa.

“Harusnya BUMN bisa memberikan kontribusi besar apalagi demi generasi muda dalam bidang pendidikan. Kalau hanya 20 itu mendingan perusahaan lokal saja yang bantu, nanti kita minta pihak perusahaan dilebihkan lagi beasiswanya,” tutupnya.

Penulis : Haerun

Facebook Comments