SMP di Kendari Gelar Ujian Sekolah Tatap Muka dengan Prokes yang Ketat

Suasana Ujian Sekolah Tatap Muka di SMPN 1 Kendari.

Kendari, Inilahsultra.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kendari melaksanakan Ujian Sekolah (US) secara tatap muka, tentunya dengan menerapkan Protokol kesehatan (Prokes).

Salah satu sekolah yang melaksanakan ujian sekolah dengan standar protokol kesehatan yakni SMP Negeri 9 Kendari.

Kepala SMPN 9 Kendari, Milwan mengatakan, pihaknya melaksanakan ujian tersebut karena adanya rekomendasi dari pemerintah kota dan surat izin dari satuan kerja Covid Kota Kendari.

-Advertisement-

“Kami melaksanakan ujian ini pertama karena adanya surat izin dari Satgas Covid Kota Kendari, dan juga berdasarkan hasil rapat Dikmudora beserta jajaran kepala sekolah Kota Kendari untuk melaksanakan ujian sekolah tatap muka di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat untuk kita jalankan,” katanya.

Dalam pelaksanaan ujian sekolah tatap muka, tentunya juga pihak sekolah menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan yang sangat dibutuhkan.

“Kami itu sudah menyiapkan handsainitizer, pengukur suhu, pencatatan hasil pengukur suhu peserta didik dan guru atau tamu yang datang, tempat cuci tangan, masker, bahkan penyiapan kipas angin beruap handsainitizer, sampai dalam kelas pengaturan meja kuris sesua dengan jarak,” ujarnya.

Selanjutnya, jumlah siswa kelas sembilan yang mengikuti ujian sekolah berjumlah 373 orang, dan yang digunakan untuk pelaksanaan ujian tatap muka yakni 25 ruangan.

“Jadi dari jumlah 373 siswa di bagi 25 bilik menjadi 14 koma, jadi dalam kelas ada yang 14 atau 15 orang satu bilik, karena memang batasannya adalah antara 10 sampai 17 orang dalam satu bilik,” ungkapnya.

Di tempat yang berbeda, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kendari, Abdul Hamid, mengungkapkan bahwa ujian sekolah dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang begitu ketat, baik dari siswa, guru, ataupun petugas lainnya.

“Sejak dari masuk pintu gerbang kita sudah melakukan pengukuran suhu, kemudian cuci tangan, dan masuk sesuai teratur, bahkan dalam kelas sesuai dengan aturannya maksimal dalam kelas itu 17 orang,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga menugaskan kepada para guru untuk menjaga ketat pengawasan dalam ruangan bahkan luar ruangan setelah siswa melakukan ujian sekolah.

“Kalau pulangnya itu secara bertahap, jadi hari pertama kami mulai dari bilik satu, setelah mereka dijemput, kami meneruskan bilik seterusnya, itu yang kami lakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan,” imbuhnya.

Peserta ujian SMP Negeri 1 Kendari terdapat 334 siswa.

“Dari jumlah itu kita bagi menjadi 20 ruangan, dan satu ruangan itu ada yang 17 orang dan juga ada yang 16 orang,” pungkasnya.

Reporter: Iqra Yudha

Facebook Comments